BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Seorang
ibu berseragam orange menatap puing-puing bara yang sudah menjadi hitam legam.
Hanya tinggal tiang-tiang batu dengan asap disana-sini. Dirinya dengan wajah
lesu terus menatap puing-puing itu yang telah rata diatas tanah. Kemudian
dibalik-balikkannya kayu yang sudah menjadi bara itu sepertinya mencari
sesuatu.
Kejadian tersebut dilihat dan dipantau oleh KABARROHIL ketika mendatangi musibah kebakaran sebuah rumah layak huni di jalan Pelabuhan Hulu Ujung perkampungan baru di Kampung Poning Lalek (KPL) yang berangus habis ditelan sijago merah dalam sekejab waktu, Selasa (8/11)..
Janda tua Rojiah saat mengamati puing-puing rumahnya |
Kejadian tersebut dilihat dan dipantau oleh KABARROHIL ketika mendatangi musibah kebakaran sebuah rumah layak huni di jalan Pelabuhan Hulu Ujung perkampungan baru di Kampung Poning Lalek (KPL) yang berangus habis ditelan sijago merah dalam sekejab waktu, Selasa (8/11)..
“Habis sudah tidak ada yang
tertinggal satupun, hanya pakaian dibadan ini yang tersisa,”suara keluar dari bibir sosok ibu yang sudah lebih
setengah abad itu sambil menunjukkan baju yang dipakainya.
Sosok ibu yang berpakaian orange
itu mengaku bernama
Rojiah. Dia menjelaskan bahwa dirinya seorang janda umurnya sudah mencapai 62 tahun. Ketika kejadian
kebakaran dikatakan dirinya tidak berada ditempat karena saat itu dirinya
lagi meneruskan jam kerja di naungan
Dinas Pasar kabupaten Rokan Hilir. Dijelaskannya, Dia menutup rumah dengan
gembok sekitar jam 11.00 wib setelah makan siang bersama Dinda (10)
seorang anak yatim bersama dirinya. Kemudian Dia keluar rumah untuk
melanjutkan kerja sebagai honorarium petugas kebersihan di Dinas Pasar
kabupaten Rokan Hilir. Sedangkan Dinda, disebutnya ditinggalkan bermain bersama
teman-teman sebayanya.
“Dirumah ini hanya saya dan
Dinda. Ketika kebakaran saya tidak berada dirumah karena sedang kerja. Begitu
juga Dinda tidak berada dirumah karena rumah saya gembok,”ujarnya.
Dia menerangkan bahwa diketahui
olehnya berita terjadi kebakaran karena masyarakat menginformasikan kepada dirinya disaat kerja.
Mulanya dirinya tidak percaya musibah tersebut namun dalam keraguan
itu akhirnya memutuskan secepatnya pulang kerumah dan
ditemui hanya puing-puing balok sudah menjadi bara hitam yang tersisa.
Ketika saat menjelaskan kejadian kepada KABARROHIL,
Seketika itu juga sosok bernama Dinda (10) berlari menghampiri Rojiah dan
langsung menangis sejadi-jadinya. Dirinya meraung dipelukan sosok ibu janda tua tersebut. Mata Rojiah
pun akhirnya berlinang setelah mendengar tangis Dinda.
“Tidak ada yang bisa diselamatkan
bang,”tuturnya sambil mengusap kepala
Dinda yang masih berada dipelukannya.
Informasi yang dihimpun dan
didapat KABARROHIL, penyebab kebakaran belum bisa dipastikan. Menurut keterangan warga bahwa kejadian kebakaran kuat dugaan disebabkan oleh bara api dapur yang sehari-hari memasak mungkin masih belum
padam. Akhirnya ketika ditiup angin api menjadi menyala dan membesar sehingga meluluh-lantakkan dan tidak dapat
diselamatkan lagi rumah layak huni tahun 2002 ini.
Pemilik rumah sederhana yang didapat dari bantuan pemdakab Rohil itu merupakan seorang janda tua, Rojiah ibu tua tersebut
saat ini bekerja sebagai petugas kebersihan di dinas pasar kabupaten Rokan Hilir dan sudah mencapai lima tahun. Dirinya tinggal
bersama Dinda (10) seorang anak yatim yang diambilnya dan masih sekolah di Panti Arqam. Atas
kejadian tersebut sekretaris Dinas Pasar Kebersihan dan Pertamanan Rohil, Iwan Kurnia,SE langsung terjun ketempat lokasi kebakaran.
Sementara itu kepala sekolah
Panti Arqam, Barian,Spd ketika dihubungi mengatakan bahwa besok dirinya akan
mengecek anak didik yang bernama Dinda tersebut. Ditambahkannya jika memang
dari sekolah panti Arqam maka dirinya akan mengkoordinir para guru dan siswa
agar menyumbang kepada anak didik yang rumahnya terkena musibah itu.
“Kita akan koordinir guru dan
murid lainnya agar dapat memberikan bantuan kepada Dinda yang mengalami musibah
rumahnya kebakaran itu,’pungkas Barian. (andi wrc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar