Selasa, 08 November 2011

Warga Sinaboi mengeluh, tinggal dinegara merdeka dijaga dengan senjata


SINABOI,KABARROHIL-Puluhan masyarakat ikut hadir dalam kunjungan kerja anggota DPRD Rohil di kepenghuluan Sinaboi. Pertemuan digelar di kantor penghulu Sinaboi, Senin (7/11). Dalam pertemuan tersebut masyarakat menyampaikan aspirasinya kepada anggota legislatif (Aleg). Dalam kunker itu ketua DPRD Rohil Nasrudin Hasan dan ketua Fraksi Golkar Plus Rasmali,SH menerima aspirasi masyarakat. Kedua ketua di DPRD Rokan Hilir ini langsung turun gunung untuk melihat real dilapangan.
Ketua DPRD, Nasrudin Hasan dan ketua Fraksi Golkar Plus Rasmali,SH keSinaboi
“Kita kadang berfikir tinggal di negara merdeka dijaga dengan senjata,”tutur Sukono salah satu warga Sinaboi tersebut menegaskan kepada KABARROHIL.

Dikatakannya warga masyarakat ingin mengubah kehidupannya agar lebih baik dan dapat meningkatkan incam perkapita keluarga dengan mengakses disektor pertanian dan perkebunan. Karena selama ini di bidang perikanan laut mereka sudah tidak menghasilkan ikan seperti dahulu lagi. Oleh sebab itu, disebutnya lahan yang berumput dan semak belukar dimanfaatkan sebagai pertanian dan perkebunan.

“Kami sebenarnya ingin mengubah nasib kami di bidang pertanian dan perkebunan sehingga kami dapat hidup yang layak di daerah kami,”ujar Sukono.
Aleg menyalami masyarakat Sinaboi saat kunker

Lain lagi Marita, didalam rapat tersebut dirinya menyampaikan agar perkampungan Darusalam dapat dimekarkan. Hal ini disampaikannya atas aspirasi masyarakat Darusalam yang saat ini telah mencapai 200 KK. Dikatakannya mereka semua berkehidupan dibidang pertanian.

“Kami harap anggota DPRD Rohil dapat melihat langsung desa Darusalam yang telah memiliki 200 KK. Oleh sebab itu diharapkan dapat dimekarkan sehingga desa Darusalam merupakan kepenghuluan sendiri, hal ini untuk mengefisienkan pelayanan masyarakat agar ringkas, dekat dan cepat,”tutur Marita.

Sedangkan masyarakat lainnya yang enggan menyebutkan namanya kepada KABARROHIL mengatakan bahwa lahan pertanian dan perkebunan mereka saat ini selalu diawasi aparat. Oleh sebab itu mereka merasa takut dalam bertani. Diminta kepada DPRD Rohil dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. Mereka menerangkan selama ini pihak PT Diamond Raya Timber tidak pernah mensosialisasikan batas wilayah HPH bahkan bina desa pun tidak pernah.

“Kami tidak tahu batas wilayah mereka karena sosialisasi saja mereka tidak pernah,”ujarnya.

Ketika ditemui seusai gelar pertemuan itu, Asmadi penghulu Sinaboi membenarkan bahwa selama dirinya menjabat sebagai penghulu pihak PT Diamon Timber Raya tidak pernah mensosialisasikan batas wilayah HPH (hak pengusaha Hutan,red) ataupun memberikan bina desa kepada desa dan masyarakat mereka.

Sedangkan ketua DPRD Rokan Hilir, Nasrudin Hasan seusai pertemuan itu mengatakan kepada KABARROHIL bahwa setelah melakukan pertemuan dengan masyarakat Sinaboi maka anggota legislatif Rokan Hilir akan melakukan pertemuan juga dengan pihak PT Diamond Timber Raya. Dikatakannya DPRD Rohil akan mencoba memberikan pemahaman kepada pihak PT Diamon Timber Raya agar memahami masyarakat yang mencoba kepada kehidupan lain. Disebutnya, dimana sebenarnya mereka sebelumnya menjadi nelayan mencoba  di sektor pertanian dan perkebunan. Dihimbau kepada PT Diamon Timber Raya jangan hanya melihat dari segi hukum saja tetapi harus juga dilihat secara fakta dilapangan dimana masyarakat sekarang sedang bertani untuk menghidupi keluarganya.

“Kita menghimbau jangan dilihat dari segi hukum namun dari segi kepatutan juga harus di lihat. Oleh sebab itu kepada pihak terkait dapat melihat langsung di lapangan. Dengan adanya aspirasi keluhan masyarakat ini mungkin komisi II akan menyurati pihak PT Diamond Timber Raya tentang keadaan real di masyarakat tersebut. Diharapkan juga jika ada permasalahan jangan langsung kepada pihak aparat. Kita harap dapat dengan arief dan bijaksana membicarakan permasalahan dengan masyarakat Rokan Hilir kepada Pemdakab Rohil dan DPRD Rohil terlebih dahulu,”pungkasnya. (andi wrc)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar