BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Kedepan kita akan berfikir bagaimana membuka
peluang bagi masyarakat untuk dapat bekerja. Hal ini tentunya dengan membuka
peluang lapangan kerja bagi masyarakat dengan mendidik mereka menjadi tenaga
terampil yang siap pakai. Penegasan ini disampaikan oleh anggota legislatif
(aleg) dari partai Demokrat Rokan Hilir, Dodi Syahputra,SH kepada KABARROHIL
ketika ditemui di ruang Komisi IV Kantor DPRD Rohil jalan Merdeka
Bagansiapiapi, Rabu (9/11).
Anggota Legislatif (Aleg) Rohil, Dodi Syahputra,SH |
“Kedepan kita harus berfikir tentang bagaimana mendidik masyarakat agar
menjadi tenaga yang terampil dan siap pakai,”ujarnya.
Dikatakannya lagi dengan memberikan dan meningkatkan SDM masyarakat melalui
pendidikan yang siap pakai maka investor di Rohil seperti PT Chevron dapat
menerima masyarakat Rohil yang selama ini di gembar-gemborkan harus berdasarkan
skill dan pendidikan.
Disebut Dodi, dengan demikian tidak ada lagi alasan bagi PT Chevron untuk
tidak menerima masyarakat yang ingin bekerja di PT Chevron. Oleh sebab itu
diterangkannya anggota DPRD Rohil bersama pemdakab Rohil akan bersama-sama membahas berdasarkan kajian-kajian untuk
berfikir bagaimana dan dimana membuat suatu
balai pendidikan dan latihan kerja.
“Setelah mendirikan balai pendidikan dan latihan kerja bersertifikat
tentunya dibarengi dengan membuat paraturan daerah tentang investor yang berada
di Rohil harus menerima tenaga putra daerah dengan perbandingan 70-30 berdasarkan
skill yang ada,”tuturnya.
Dodi Syahputra juga menegaskan jika penerimaan tenaga kerja para investor
yang berinvestasi di Rohil menggunakan perbandingan 70 itu merupakan tenaga
putra daerah maka secara tidak langsung persoalan ketenaga kerjaan dapat diatasi didaerah Rokan
Hilir ini. Lanjutnya, Dia juga mengatakan jika balai pendidikan dan latihan
kerja segera di dirikan maka persoalan meningkatkan SDM yang terampil dan siap
pakai di tahun 2020 sudah dapat diatasi
“Balai pendidikan dan latihan kerja membimbing dan mendidik masyarakat agar
menjadi seorang tenaga terampil sehingga
di tahun 2020 persoalan SDM sudah dapat diatasi karena telah ada untuk mencetak
SDM yang handal,”tegasnya.
Kemudian itu disebutnya di sektor perkebunan, agar dapat mengatasi persoalan perkebunan
rakyat maka menurutnya harus dengan sistem “bapak angkat” dimana dengan
mengundang para investor bidang perkebunan untuk membuka perkebunan.
Perbandingan bapak angkat 60 dan masyarakat 40.
“Jika hal ini ada jaminannya maka keberadaan investor dan masyarakat akan
terjamin. Dengan demikian taraf kehidupan masyarakat akan meningkat dan
akhirnya kemakmuran bagi rakyat itu terlaksana,”pungkasnya. (andi wrc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar