Selasa, 06 Desember 2011

1,5 persen dari 30 persen penduduk Rohil berusia hingga 18 tahun terindikasi merokok tahap awal dan penyalahgunaan narkoba


BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Sekira ratusan pelajar mengikuti Penyuluhan Narkoba dan HIV/AIDS bagi pelajar yang digelar oleh Disdik Rohil bekerjasama dengan KPA Rohil, BNK Rohil dan Latsitarda Nusantara XXXII Yontarlat Nusantara IV sasaran Rokan Hilir. Acara tersebut di laksanakan di gedung serbaguna jalan Utama Bagansiapiapi, Selasa (6/12). Hadir dalam acara tersebut Danton AKBP Rifki, ketua DPRD Rohil Nasrudin Hasan, Kadisdik Rohil Drs Surya Arfan dan Nara sumber Hj Rosmawaty. Acara tersebut dibuka langsung oleh wabup H.Suyatno.

Kepada KABARROHIL ketika ditemui, wabup H.Suyatno  menegaskan bahwa kejahatan dan penyalahgunaan narkoba saat ini merupakan ancaman yang serius di NKRI khususnya di daerah Kabupaten Rokan Hilir. Meskinpun disebut wabup telah banyak yang dilakukan dengan keberhasilan yang dicapai. Namun dikatakan oleh orang nomor dua di pemerintahan Rohil ini semua itu masih belum mencukupi.

Diterangkannya berdasarkan hasil penelitian Badan Narkotika Nasional bekerjasama dengan pusat penelitian Kesehatan Universitas Indonesia pada tahun 2010 lalu menunjukkan angka prevalensi penyalahgunaan Narkoba Nasional sebesar 1,99 % dari jumlah penduduk Indonesia (3,6 juta jiwa) dan diperkirakan mengalami kenaikan ditahun 2015 menjadi 2,8 % dari jumlah penduduk Indonesia (diperkirakan lonjakan menjadi 5,1 juta jiwa). Dengan hal tersebut menjadi salah satu penyebab Indonesia tidak lagi menjadi transit melainkan menjadi pasar narkoba yang besar.

Disebut H.Suyatno, dirinya menyambut baik kegiatan yang digelar Disdik bekerjasama dengan para Taruni Latsitarda Nusantara angkatan XXXII tahun 2011 dan KPA Rohil serta BNK Rohil. Dikatakannya kejahatan penyalahgunaan narkoba terutama bagi pelajar memang sangat serius karena sangat berbahaya.

Hal ini lanjutnya menegaskan ; pertama, karena merusak anak bangsa sebagai generasi masa depan bangsa, juga dapat merusak karakter manusia, merusak fisik, mental dan kesehatan  sehingga dalam jangka waktu panjang dapat mengganggu daya saing dan kemajuan bangsa.

Kemudian disebutnya,  penyalahgunaan narkoba ini juga dapat menimbulkan masalah lain yang serius sekali diantaranya terjadinya percepatan penularan penyakit  Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS,red) yang adalah sekumpulan gejala penyakit yang tidak dapat diobati. Penyakit ini disebabkan oleh Human Immunodeviciency Virus (HIV,red) yang akan merusak sistem daya pertahanan tubuh sehingga akan mudah terkena berbagai macam penyakit.

Kedua, karena kecanduan narkoba juga mendorong penggunanya untuk melakukan kejahatan pencurian, perampokan dan kejahatan lain gara-gara hanya ingin mendapat uang untuk mengkonsumsi narkoba. Ketiga, akibat kecanduan narkoba sangat serius untuk melakukan terapi pengobatan maupun rehabilitasi yang tidak semudah dibayangkan untuk disembuhkan dari ketergantungan.

“Untuk itu  para pelajar harus ingat betapa berbahaya dan serius sekali kejahatan penyalahgunaan narkoba. Untuk itu saya berpesan supaya pelajar untuk tidak merokok dan tidak untuk mencoba-coba narkoba,”ujarnya.

Disebutnya  berdasarkan data, dari 30 % penduduk di Rokan Hilir yang berusia 0 hingga 18 tahun 1,5 % terindikasi dalam penyalahgunaan narkoba dan merokok merupakan tahap awal. Ditegaskan oleh orang nomor dua di Rohil ini agar pelajar jangan sekali kali mencoba narkoba karena jika sudah ketagihan dan ketergantungan narkoba yang merupakan zat addiktif dan berbahaya maka sangat sulit untuk melepaskan diri dari ketergantungan narkoba tersebut.

Diterangkannya, upaya pencegahan penyalahgunaan Narkoba dan HIV/AIDS, ditambahkan wabup H.Suyatno tidak bisa hanya dilakukan oleh satu pihak saja namun membutuhkan banyak pihak agar penanganannya lebih komprensif dengan melibatkan semua potensi masyarakat di daerah.

“Kesempatan ini saya ingin menyampaikan ajakan, harapan sekaligus intruksi kepada jajaran pemkab Rohil untuk ikut berupaya menyukseskan upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba. Kepada para pendidik juga agar lebih aktif dalam membimbing, menyadarkan serta mengawasi anak didik agar tidak tersesat kejalan yang salah,”pungkasnya. (andi krc)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar