BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Sebanyak
98 orang siswa TK islam, PDT,SD Islam dan SMP Islam di wisuda pada saat resepsi
Haflatul Wada’ dan Milad ke-XX yayasan Pendidikan Al-Ittihadiyah yang di gelar
di gedung pertemuan Teluk pulai Kecamatan Pasir Limau kapas pada Senin (18/6)
kemaren. Hadir saat itu Kepala UPTD Bina pengelolaan Sekolah Kecamatan Pasir
Limau kapas Syahrum,Spd, Sekretaris camat Pasir Limau Kapas M.Sidik,Sag,
Penghulu Teluk Pulai Sutarno, Pembina Yayasan Pendidikan Al-Ittihadiyah H.Abdul
Muhaimin, ketua Yayasan Pendidikan Al-Ittidiyah Murkan Muhammad,Spdl, kepala
sekolah, majelis guru, wali murid dan undangan.
Kepada KABARROHIL ketika ditemui di kantor AMPG jalan kelenteng
Bagansiapiapi, ketua Yayasan pendidikan Al-Ittidiyah Pasir Limau Kapas yang
juga sekretaris AMPG Rokan Hilir, Murkan Muhammad,Spdl berpesan kepada siswa
yang telah berhasil menyelesaikan proses belajar agar dapat mengembangkan ilmu
yang dimiliki. Hal ini tentunya dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi lagi. Kalaupun tidak bisa melanjutkan, lanjutnya menegaskan
belajar dapat dilaksanakan kapan dan dimana saja asal ada kemauan untuk belajar.
“Hal ini menyongsong berdirinya
pesantren teknologi Terpadu Al-Ittihadiyah dalam rangka mewujudkan Pendidikan
Berbasis Akhlaqul karimah di Kecamatan Pasir Limau Kapas,”tutur Murkan
Muhammad,Spdl ketika ditemui di ruang
kerjanya di jalan Kelenteng Bagansiapiapi, Rabu (20/6).
Sekretaris AMPG Rokan Hilir ini
juga menyatakankan sangat berterima kasih kepada masyarakat yang telah
mempercayai yayasan pendidikan Al-Ittidiyah sebagai tempat menimba ilmu bagi
anak-anaknya. Karena disebutnya diusia 20 tahun ini telah banyak meluluskan
siswa-siswa. Bahkan disebutnya pada tahun lalu salah siswa SMP Islam
Al-Ittidiyah lulus mencapai nilai tertinggi di daerah Rokan Hilir.
Lebih lanjut Dia menegaskan
persoalan akhlaqul karimah, persoalan moral dan kepribadian yang perlu
ditingkatkan pada saat ini agar jangan ditinggalkan akibat kemajuan zaman. Oleh
sebab itu Pendidikan pesantren teknologi terpadu yayasan Al-Ittidiyah bertujuan
untuk memupuk dan mewujudkannya didalam wadah pendidikan pesantren. Ditambahkannya bupati H.Annas Maamun mendukung hal tersebut. Oleh sebab itu pada tahun ini dibangun tiga RKB untuk pondok pesantren ini. Selanjutnya dikatakannya pada tahun mendatang diharap juga untuk pembangunan asrama para santri.
“Saya percaya pancasila adalah
benteng Negara Kesatuan republic Indonesia. Tapi saya lebih percaya bahwa
akhlaqul karimah, moral dan kepribadian para pengawal Pancasila adalah yang
utama,”ujarnya.
Dijelaskannya, dunia telah
dilanda dekadensi moral. Menurutnya Moral generasi muda khususnya daerah telah
lama kronis. Disebutnya, moral generasi muda saat ini mudah rapuh mulai dari
atap langit sampai akar bumi negeri ini.
“Pendidikan dan pelajaran di
pesantren tidak hanya sebatas memperdalam ritual atau ibadah semata. Pandangan
pendidikan Islam di pesantren hanya mempelajari sebatas sholat, zakat, puasa
dan haji adalah sangat keliru besar. Karena Islam mengatur seluruh dimensi
kehidupan umat manusia. Seperti dituturkan oleh guru saya, Islam adalah Aqidah,
ibadah, negeri, kebangsaan, organisasi politik, perkumpulan olahraga, serikat
perekonomian, kitab suci, cinta dan pemerintahan,”pungkasnya. (andi
krc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar