BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Acara
temu ramah sekaligus buka bersama antara pemdakab Rokan Hilir dengan para
Veteran, warakuri dan wredatama di gelar di rumah dinas bupati Rokan Hilir
jalan Perwira Bagansiapiapi, Selasa (7/8). Acara trsebut dibarengi dengan
santapan ceramah bulan ramadhan Ustadz Zulkikar dari pekanbaru. Hadir saat itu
sejumlah kepala dinas dilingkungan pemdakab Rohil, ibu-ibu PKK, ketua DPRD
Rohil Nasrudin Hasan dan wakil ketua DPRD Rohil M.Ridwan.
Dalam sambutannya, ketua
Veteran Rokan Hilir yang diwakili oleh veteran Selamat mengungkapkan bahwa
kemerdekaan Negara republic Indonesia bukanlah dengan perjanjian dan pemberian
oleh Negara lain tetapi melainkan karena perjuangan yang gigih oleh para
pejuang diiringi oleh ridho Allah SWT.
“Kita tempo dulu berjuang
tanpa pamrih agar Negara Indonesia Merdeka,”tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut
para veteran ini mengulangi kembali kisah perjuangan mereka terutama di pesisir
sungai Rokan di daerah Rokan Hilir. Hal tersebut, disebutnya merupakan
perjuangan mereka hingga meninggalkan keluarga demi Negara.
Dikisahkannya,
pada pertengahan Januari tahun 1949 kota Bagansiapiapi diduduki oleh Militer
Belanda. Akhirnya Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) kecamatan bangko
pindah ke Bangko Kanan.
“Yang
menjadi kepala pemerintahan sekaligus menjadi komandan militer, camat militer
kecamatan Bangko pertama adalah Abdullah Sukub sedangkan wakil camat Militer
adalah Maamun (Maamun OK Lawi, orang tua bupati Rohil H.Annas Maamun, red).
Kedua-duanya berpangkat Letnan I Tetuler,”tutur Selamat.
Dijelaskannya,
tempo itu pemuda dan pejuang tergabung menjadi anggota komando pangkalan
gerilya (KPG) sebanyak 101 orang dan staff Markas sebanyak 31 orang. Kemudian
itu Abdullah Sukub pindah ke Dumai.
“Tugas
camat militer kemudian dijabat oleh Maamun,”jelasnya.
Lanjutnya
mengatakan pada awal pebruari 1949 militer Belanda menyerang Bangko Kanan.
Akhirnya terjadi kontak senjata pertama. Karena persenjataan KPG yang tidak
seimbang akhirnya pasukan KPG mundur. Militer Belanda kemudian langsung
berangkat ke Tanah Putih dan dapat didudukinya.
“Penyerangan
Militer Belanda ke dua terjadi pada bulan April tahun 1949,”terangnya.
Disebutnya,
pemerintah darurat RI kecamatan Bangko pada saat itu sudah berpindah-pindah
tempat ke Pematang Ibul, pematang Semut, bahkan hingga ke Pematang di Hulu
Sungai Bangko. Dijelaskannya, Militer Belanda senantiasa mencari Camat militer
Maamun.
“Karena
yang dicari tidak ditemukan maka Mahara isterinya Maamun beserta anak-anaknya
ditawan,”ujar veteran Selamat.
Dikatakannya,
kemudian mereka dibawa ke Tanah Putih selanjutnya Militer Belanda menuju Hulu
Sungai Rokan. Disebut Selamat kampong Sedinginan tidak disinggahi karena mereka
terus menuju Rantau Kopar. Dijelaskannya Gudang P3 (Pusat Perbekalan Pejuang)
saat itu sudah dibumi hangus.
“Pertempuran
terus berlangsung kapal RP Belanda tidak bisa mendarat, mereka
berputar-putar sambil menembak membabi buta ke darat. Pasukan KPG tetap
bertahan di parit-parit sebagai benteng pertahanan. Sekali-kali membalas
tembakan. Pertempuran berlangsung hingga sore, akhirnya kapal RP Belanda
meninggalkan rantau kopar. Mereka tidak berhasil mendarat,”tandasnya.
Oleh sebab itu, dalam
kesempatan ini para veteran ini mengusulkan kepada bupati kabupaten Rokan Hilir
beserta DPRD Rokan Hilir mencanangkan dan mewujudkan program “taman bahagia”
sebagai tempat pemakaman dan jasad para pejuang tempo dulu di Bangko Pusako.
Hal ini disebutnya sebagai dasar bukti perjuangan mereka membela tanah air
terhadap Belanda hingga Desember 1949 lampau. Hal ini juga, lanjutnya
mengatakan sebagai bukti sejarah bahwa perjuangan para pejuang di daerah Rokan
Hilir ini. Selanjutnya dia mengemukakan rasa terima kasih kepada pemerintah
kabupaten Rokan Hilir terhadap para veteran/warakuri dan weredatama.
“Seluruh anggota legion
veteran mengucapkan terima kasih atas bantuan Pemdakab yang telah memberikan
dana kehormatan,”ujarnya.
Sedangkan orang nomor satu
di Rokan Hilir ini mengatakan bahwa perjuangan dari para pejuangan tempo dulu
tidak kenal lelah bahkan dengan pengorbanan air mata. Kemerdekaan Negara
Republik Indonesia ini, disebutnya bukan karena hadiah ataupun perjanjian,
namun karena perjuangan para pejuang kita.
Dalam sambutannya, H.Annas
Maamun membenarkan apa yang disampaikan para veteran tersebut. Dia menegaskan
bahwa dirinya tempo itu masih kelas dua SR. Dijelaskannya orang tuanya
merupakan camat militer.
“Bahkan D.I Panjaitan
pernah tidur di rumah kami. Waktu itu makan dirumah kami sagu dengan ubi
sedangkan nasi hanya dalan tiga hari sekali,”tuturnya.
Dikatakannya, kendati
hanya makan sagu namun perjuangan kemerdekaan tempo dulu tidak luntur. Politisi
Golkar Rohil ini juga menceritakan bahwa dirinya tempo dulu merupakan suruhan
yang membawa barang-barang ke hutan. Bahkan candupun pernah dibawanya kehutan.
“Saya dulu dulu disuruh
membawa candu ke hutan,”kenangnya.
Disebutnya waktu itu
dirinya masih tiga beradik yakni dirinya, kemudian Buyung dan harnah. Diwaktu penggeledahan
dirumahnya dirinya masih di ladang sehingga tidak ikut ditangkap belanda.
Dikatakannya Buyung, harnah dan ibunya Mahara dibawa Belanda.
Dia menegaskan semangat
juang tempo dulu patut dicontoh dan di tauladani oleh generasi sekarang. Namun
perjuangan sekarang bukan perjuangan melawan Belanda lagi namun perjuangan
bagaimana mengisi kemerdekaan tersebut sehingga Negara, khususnya wilayah Rokan
Hilir ini lebih maju dan berkembang.
“Tentang usulan para
veteran untuk dibangunkan Taman Bahagia di Bangko Pusako akan kita fikirkan
bersama DPRD Rohil. Lahan didekat stadium seluas 1,5 hektar sudah disiapkan,"ujarnya.
Orang nomor satu di Rohil
ini menegaskan sejak dirinya memimpin daerah Rokan Hilir hingga masa mendatang harus komitmen dan
membuat program bagaimana mengangkat harkat dan martabat warga masyarakat
miskin itu. Dia juga mengatakan bagaimana mengangkat akhlaq warga masyarakat
sehingga tidak mau meninggalkan sholat.
“Ini
adalah tugas kita selaku alim ulama, tokoh masyarakat, lurah, camat, kepala
dinas dan termasuk saya sebagai bupatinya. Perjuangan melawan penjajah agar
Negara merdeka sudah dilaksanakan oleh pejuang tempo dulu sekarang perjuangan
kita mengisi kemerdekaan ini, Coba setelah lebaran ini SKPD buat program
pembangunan didaerah-daerah kantong-kantong kemiskinan di daerah Rokan
Hilir”pungkasnya. (andi krc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar