BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Razia terhadap penyakit masyarakat (pekat,red) terutama
terhadap warung-warung penjaja minuman memabukkan digelar di tiga titik, Selasa
malam (4/9). Hal ini atas laporan masyarakat terhadap gangguan lingkungannya.
Razia dikerahkan satu pleton petugas satpol PP beserta petugas camat kecamatan
Bangko. Alhasil, .kurang lebih 100 liter
minuman tuak diamankan. Tampak dalam razia tersebut camat Bangko H. Nur
Hidayat,SH, kepala Satpol PP Suryadi,SE, dan sejumlah lurah, penghulu dan pihak
kecamatan Bangko.
“Atas laporan masyarakat yang menghadap ke kantor beberapa
waktu lalu yng mengatakan telah terjadi keributan dan sangat mengganggu
ketenteraman lingkungan mereka maka dilakukan razia pekat,”tutur camat Bangko
H.Nur Hidayat,SH.
Disebutnya, razia pekat di lakukan di pasar tangko dan
sekitarnya. Namun karena belum menghasilkan maka akhirnya mengarah ke sungai
garam dan jalan Toba Bagansiapiapi.
“Sebetulnya atas laporan masyarakat jalan satria tangko dan
sekitarnya,"jelasnya.
Sementara itu, Kepala satpol PP Suryadi,SE membenarkan bahwa
operasi ini dilakukan merupakan razia terhadap pekat yang dilakukan dengan berkoordinasi
bersama pihak kecamatan Baangko. Razia ini, disebutnya karena atas laporan
masyarakat yang dapat meresahkan di lingkungannya terhadap ketertiban dan
kenyamanan lingkungan akibat penjaja minuman tuak berkeliaran.
Lagi pula, lanjutnya Bagansiapiapi sebagai “negeri seribu
kubah” sangat identik dengan melayu dan islam. Oleh sebab itu, pekat yang sangat
mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat senantiasa di lakukan razia agar menghindari
ketidak nyamanan lingkungan bagi masyarakat setempat.
Sedangkan mereka yang terkena razia di arahkan dan didata.
Mereka di berikan pengarahan dengan tindakan persuasive, sebutnya.
"Mereka tersebut diarahkan sebagai tindakan persuasif,"ujar
Suryadi,SE.
Sedangkan, sejumlah penjaja minuman tuak yang diamankan
dalam razia ini di giring ke kantor camat bangko jalan Utama Bagansiapiapi.
Mereka tersebut di data dan diberikan tindakan pendekatan persuasive.
Salah satu penjaja tuak, Perguci (66) mengatakan bahwa
dirinya sudah sejak lama sebagai penjual tuak. Dirinya mengaku sebelumnya
sebagai penderes tuak dan sekaligus penjual. Namun karena kakinya sakit
sehingga tidak mampu lagi memanjat pohon maka dirinya saat ini hanya sebagai
penjual tuak saja. Tuak yang di jual saat ini, disebutnya merupakan tuak dari
daerah sungai nyamuk. Dia mengatakan saban sore tuak dari sungai nyamuk ini
diantar ke rumahnya. Dalam sehari tuak yang diantar kerumahnya sedikitnya
sepuluh botol aqua size seliter.
"Tuak kita ambil dari sungai nyamuk ambil sebotol 3000
per liter,"ujar Parguci. (andi krc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar