BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Komisi Penanggulangan Aids Kabupaten Rokan Hilir
(KPA Rohil) menaja seminar sehari HIV/AIDS dan Narkoba serta cerdas cermat bagi
pelajar, Selasa (1/11). Acara pembukaan di gelar di gedung serbaguna jalan
Utama Bagansiapiapi tersebut di buka oleh Wabup H.Suyatno. Hadir dalam acara
itu juga ketua DPRD Rohil Nasrudin Hasan, sejumlah kepala dinas dan sejumlah
unsur muspida di lingkungan pemdakab Rokan Hilir. Sebanyak 400 para pelajar
dari 20 sekolah di lima kecamatan ikut memadati gedung dalam acara tersebut.
Dalam sambutannya wabup Suyatno mengatakan bahwa di provinsi Riau terdapat
sebanyak 405 kasus penyakit HIV/AIDS. Dimana 58 kasus diantaranya menerpa
daerah kabupaten Rokan Hilir. Diterangkannya dengan sebanyak 58 kasus tersebut
daerah Rokan Hilir menempati rangking empat. Oleh sebab itu disebut Wabup
Suyatno, perlu dilakukan sosialisasi yang berkelanjutan untuk mengatasi
permasalahan ini agar angka 58 kasus di Rohil tersebut tidak bertambah lagi.
Diterangkannya memang selama ini penyakit tersebut terjangkit pada orang yang
sudah berkeluarga, namun dengan sosialisasi sejak dini dapat untuk mengetahui
berbahayanya akibat terjangkit penyakit HIV/AIDS ini.
“Penyakit ini dapat diketahui tanda-tandanya setelah waktu 10 hingga 15
tahun. Dan penyakit HIV/AIDS sampai saat ini masih belum diketahui obat
penyembuhannya. Oleh sebab itu bagi yang muda harus berhati-hati terhadap
pergaulan bebas. Kepada kalianlah sebagai generasi muda yang akan meneruskan
bangsa dan daerah ini,”ujar H.Suyatno yang juga ketua KPA Rohil ini.
Diharapkan oleh wabup agar anak didik yang mengikuti seminar sehari ini
jangan ragu-ragu bertanya jika belum memahami terhadap penularan, sebab dan
akibat mengidap penyakit HIV/AIDS ini. Begitu juga terhadap narkoba, disebut
wabup kita sangat barhati-hati terhadap
penyebaran narkoba yang dapat merusak anak bangsa. Diharapkannya para pelajar
dan siswa dapat mengikuti seminar ini dengan serius dan kesadaran dari hati
nuraninya.
“Diharapkan kedepan agar KPA Rohil dapat meningkatkan acara ini hingga ke
semua kecamatan bahkan kepelosok desa. Sehingga angka 58 kasus HIV/AIDS tidak
akan bertambah lagi,”ujarnya. (andi wrc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar