Selasa, 17 Januari 2012

Kadisdik Rohil harap dana bos di kelola dengan baik, tepat jumlah, tepat waktu dan tepat sasaran serta menggunakan azaz manfaat


Dari kantor Disdik hingga Bank Riau Kepri Bagansiapiapi disibukan oleh pencairan Dana Bos. Para pendidik ini berbondong-bondong untuk mencairkan dana bos diperuntukkan. Kadisdik Rohil turun kelapangan untuk meninjau langsung berlangsungnya prosesi pencairan dana bos tersebut

BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Penyuluhan dan penjelasan  tata cara pengambilan dana bos digelar oleh Disdik Rohil di ruang pertemuan kantor Disdik Rokan Hilir (Rohil) jalan SGB Bagansiapiapi, Selasa (17/1). Kemudian Kadisdik Rohil Drs Surya Arfan,Msi meninjau langsung para pengambilan dana bos yang sedang berlangsung. Kadisdik Rohil ini juga meninjau langsung kelapangan dari pengurusan pengambilan dana bos di ruang kantor Disdik Rohil hingga ke bank Riau Kepri jalan perdagangan Bagansiapiapi.

Kepada KABARROHIL, Surya Arfan mengatakan sudah dalam beberapa hari berlangsung pencairan dana bos. Disebutnya  hingga kini sebanyak 477 sekolah Rokan Hilir dicairkan dana bosnya. Lanjutnya mengatakan  diperuntukkan sebanyak 342  SD dan sebanyak 135 SMP. Adapun dana bos tersebut, ditambahkannya bahwa pencairan dana bos kurang lebih berjumlah total untuk SD sebesar 48 milyar rupiah dan untuk SMP sebesar 17 milyar rupiah.

Surya Arfan menegaskan lebih diharapkan kepada pengelola dana bos dengan baik. Lanjutnya mengharapkan agar tepat jumlah serta tepat waktu.  Dia juga menghimbau agar dana bos ini segera digunakan untuk para siswa yang selanjutnya bisa di SPJ-kan. Karena disebutnya, pada bulan April mendatang juga ada pencairan dana bos lagi. Kemudian itu, ditambahkannya pengelolaan dana bos harus tepat sasaran yang telah ditentukan aturan dan penjelasan oleh pusat serta dengan menggunakan azaz manfaat.

Dijelaskannya bahwa  kebijakan pemerintah  menaikan dana bos untuk meningkatkan mutu pendidikan. Lanjut Kadisdik Rohil ini mengingatkan kepada pengguna dana bos agar jangan ada dirinya mendengar ada siswi yang telah wajib belajar namun tidak sekolah disekolah tersebut  karena alasan ekonomi.

"Sekali lagi dihimbau untuk dimanfaatkan dana ini dengan melibatkan semua unsur seperti komite sekolah, guru dan wali atau orangtua murid,"ujarnya.

Dijelaskannya setelah berbincang dengan pihak bank Riau-Kepri, untuk pengambilan dana bos diperioritaskan  dengan tidak antri.

"Insya Allah tepat waktu,"pungkasnya. (andi krc)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar