Sedikitnya
20 ribu bibit Karet dan 20 ribu bibit kakao untuk perkebunan masyarakat. Hal ini
sebagai program dalam meningkatkan taraf kehidupan masyarakat di sector
perkebunan.
BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Pada
tahun anggaran 2011 Dinas Perkebunan Rokan Hilir melaksanakan program untuk
meningkatkan taraf kehidupan masyarakat Rokan Hilir (Rohil). Dalam
pelaksanaannya telah menyerahkan bibit karet sebanyak 20.000 pohon bibit kepada
masyarakat dan petani karet. Demikian ditegaskan oleh kepala Dinas Perkebunan
Rokan Hilir, Tugiman Marto,SH ketika ditemui KABARROHIL di gedung wakil rakyat
jalan Merdeka Bagansiapiapi, Kamis (12/1).
“Sebanyak 20.000 bibit pohon
karet telah diserahkan kepada petani,”ujarnya.
Dijelaskannya, pendistribusian
bibit unggul pohon karet tersebut kepada masyarakat dan petani karet
di daerah kecamatan Pujud. Disebutnya,
di kecamatan Pujud merupakan tanah dataran tinggi oleh karena itu, lanjutnya
mengatakan sangat cocok untuk perkebunan
pohon karet.
Kemudian itu, selain menyerahkan
bantuan bibit unggul pohon karet kepada masyarakat disebut Dinas Perkebunan
Rohil juga menyerahkan bantuan bibit
unggul kakao (coklat,red). Dijelaskannya bahwa bantuan bibit unggul kakao ini diberikan
kepada masyarakat didaerah kecamatan Kubu.
Kadis Perkebunan Rohil H.Tugiman Marto
menegaskan bahwa kakao diberikan kepada masyarakat di daerah kecamatan Kubu sebanyak
20.000 bibit pohon kakao. Disebutnya penyerahan bibit kakao yang direncanakan untuk
kecamatan Kubu tertunda oleh karena keadaan dan kondisi daerah kecamatan Kubu saat
ini masih banjir. Dikatakannya sementara bibit unggul pohon kakao tersebut ditempatkan
di lapangan.
"Bibit pohon kakao sudah ada
dilapangan namun karena kondisi daerah kecamatan Kubu banjir maka belum
disalurkan,"katanya.
Dijelaskan Kadis Perkebunan Rokan Hilir ini, pada umumnya bibit yang diberikan kepada masyarakat untuk meningkatkan taraf kehidupannya merupakan bibit unggul pohon kakao. Lanjutnya mengatakan yang dibeli langsung oleh petugas tekhnis yang mempunyai keahlian dalam memilih bibit unggul pohon kakao tersebut.
Dia menjelaskan masyarakat yang diberikan
bibit unggul pohon kakao itu tentunya memiliki lahan dan tanah paling maksimal 2
(dua) hektar sehingga dapat menanam bibit unggul kakao berkisar 200 batang
pohon. Ditambahkannya lagi lahan atau
tanah masyarakat tersebut masih belum digunakan.
“Dengan harapan setelah memiliki bibit
unggul dapat merawatnya dengan bagus sehingga dapat meningkatkan taraf
kehidupannya,”pungkasnya. (andi krc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar