BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Sebanyak
28 peserta bujang dan dara Rokan Hilir (Rohil) di karantina untuk memasuki
babak finalis. Dari 28 peserta yang dinilai layak memasuki babak final bujang
dan dara Rokan Hilir hanya seorang peserta yang tidak ikut di karantina yakni
peserta bernama Ria Maharita, peserta dari kecamatan Tanah putih Tj Melawan.
Pemilihan bujang dan dara Rokan Hilir 2012 ini merupakan program kegiatan Dinas
Budaya Pariwisata pemuda dan olahraga (Disbudparpora) kabupaten Rokan Hilir.
Peserta finalis tersebut di karantina dipusatkan di hotel Halmahera jalan Utama
Bagansiapiapi. Pembukaan acara karantina finalis bujang dan dara Rohil di gelar
di aula hotel Halmahera, Selasa malam (24/4). Peserta 14 bujang dan 13 dara
yang mengikuti karantina bujang dan dara
Rokan Hilir 2012 di hotel halmahera sejak 24 hingga 28 April 2012. Para peserta
tersebut rata-rata berumur antara 17 tahun hingga 24 tahun. Dari semua peserta
tersebut terdapat 4 dara dan 2 bujang yang masih dibangku kuliah sedangkan yang
lainnya masih duduk dibangku SMA. Pembukaan acara dilakukan oleh Kadisbudparpora
Rohil H.Tarmizi Madjid,SH ditandai dengan melakukan selendang bujang dan dara
kepada peserta. Pelaksanaan tersebut didampingi oleh Sri Haslina,SH dan Drs Jamaris.
Dan disaksikan oleh sejumlah staff, PNS serta panitia bujang dan dara.
Kadisbudparpora Rohil mengharapkan
acara yang sama pada masa mendatang dibuka oleh bupati Rokan Hilir, wakil bupati
atau ketua DPRD Rohil. Dikatakan Tarmizi didalam pemilihan bujang dan dara ini
diharapkan panitia dapat menilai secara objektif sesuai criteria pemilihan
bujang dan dara standart provinsi Riau. Karena menurut Kadisbudparpora ini para
pemenang pemilihan bujang dan dara Rohil ini bakal diikut sertakan dalam
pemilihan bujang dan dara se provinsi Riau. Hal ini disebut Tarmizi merupakan
kegiatan program mempromosikan daerah dan budaya sebagai duta wisata. Dijelaskan
tarmizi tentunya yang dinilai postur tubuh, kecerdasan atau intelegensia, tutur
bahasa daerah, bahasa indonesia maupun bahasa inggris, penampilan atau pose foto genik, daya
pengenalan daerah dan skill.
"Mereka ini merupakan yang
sudah terpilih pada tahapan audiensi yang kemudian memasuki babak selanjutnya.
Sebelum di nilai para finalis bujang dan dara Rohil ini terlebih dahulu
dikarantina,"ujarnya.
Disebutnya, bujang dan dara
identik dengan pariwisata. Dikatakan Tarmizi mereka ini adalah pilihan daerah yang berkontes didalam pengenalan
daerah dan kebudayaan Riau maupun Rohiil.
"Pengalaman pada tahun
lalu ketinggian tubuh yang diutamakan
selain inteligensia dan wawasan budaya serta ilmu pengetahuan,"kata Tarmizi.
Dijelaskannya bahwa Bujang dan
dara Rohil merupakan calon duta Rohil. Oleh sebab itu diharapkan kepada
pemenang nantinya dapat mempertahankan budaya melayu yang santun dalam tutur
sapa. Dia juga mengharapkan bujang dan
dara dapat menjadi duta yang memperkenalkan tempat-tempat wisata daerah.
Lebih lanjut disebut oleh Tarmizi
bahwa para alumni bujang dan dara sudah memiliki wadah yang dikumpulkan didalam
Persatuan Majelis Bujang dan Dara. Oleh sebab itu yang mengikuti pemilihan
bujang dan dara Rohil jika tidak terpilih menjadi duta Rohil ke provinsi Riau
tidak perlu kuatir. Karena disebutnya ada
majelis bujang dan dara. Dijelaskan kadis ini, jika mejelis bujang dan dara memiliki program
yang bagus tentu saja para bujang dan
dara ini bisa di karyakan untuk mempromosikan daerah Rokan Hilir. Hal tersebut
bias dilakukan dengan program travel wisata daerah Rohil atau bias juga dengan
inisiatif meng- aktifkan radio daerah Rohil lagi.
“Wadah majelis bujang dan
dara bisa mencetuskan travel pariwisata
yang dapat mempromosikan daerah Rokan
Hilir,”ujarnya.
Disebut tarmizi, para bujang dan
dara tidak hanya sekedar ikut pemilihan saja. Tetapi diharapkan juga mengenal
situs peninggalan sejarah di wilayah Rohil, seperti kelenteng tua, tugu
perdamaian, asrama polisi, bri, rumah kapiten, gereja katholik, rumah-rumah
sejarah yakni rumah dinas bupati, water leiding da sebagainya. Diharapkan
mengetahui sejarah daerah Rohil yang dapat mempromosikan daerah Rohil. Lebih
lanjut dikatakannya ikon lima “B” bisa
dipromosikan yakni Belacan, Bubu, Buaya, Bono dan Beting. Selain itu juga objek
wisata alam seperti pulau jemur, danau laut napangga, jembatan pedamaran,
wisata sepanjang pesisir rokan, dan danau janda. Sedangkan budaya seperti
khatib mengampai, tolak bala,bakar tongkang, ceng beng, dan deo deo.
"Sekali lagi diharapkan penilaian
juri agar objektif dan independen atau jangan didengarkan pembicaraan orang.
Mudah-mudahan grand final dapat dihadiri bupati, wabup atau ketua DPRD Rohil.
Karena pemilihan ini merupakan penilaian untuk mempromosikan budaya Rohil,"pungkasnya.
(andi
krc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar