Rabu, 25 April 2012

Kadisbudparpora Rohil buka karantina finalis Bujang dan dara Rohil 2012, Diharapkan dapat mempromosikan Rohil


BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Sebanyak 28 peserta bujang dan dara Rokan Hilir (Rohil) di karantina untuk memasuki babak finalis. Dari 28 peserta yang dinilai layak memasuki babak final bujang dan dara Rokan Hilir hanya seorang peserta yang tidak ikut di karantina yakni peserta bernama Ria Maharita, peserta dari kecamatan Tanah putih Tj Melawan. Pemilihan bujang dan dara Rokan Hilir 2012 ini merupakan program kegiatan Dinas Budaya Pariwisata pemuda dan olahraga (Disbudparpora) kabupaten Rokan Hilir. Peserta finalis tersebut di karantina dipusatkan di hotel Halmahera jalan Utama Bagansiapiapi. Pembukaan acara karantina finalis bujang dan dara Rohil di gelar di aula hotel Halmahera, Selasa malam (24/4). Peserta 14 bujang dan 13 dara yang mengikuti  karantina bujang dan dara Rokan Hilir 2012 di hotel halmahera sejak 24 hingga 28 April 2012. Para peserta tersebut rata-rata berumur antara 17 tahun hingga 24 tahun. Dari semua peserta tersebut terdapat 4 dara dan 2 bujang yang masih dibangku kuliah sedangkan yang lainnya masih duduk dibangku SMA. Pembukaan acara dilakukan oleh Kadisbudparpora Rohil H.Tarmizi Madjid,SH ditandai dengan melakukan selendang bujang dan dara kepada peserta. Pelaksanaan tersebut  didampingi oleh Sri Haslina,SH dan Drs Jamaris. Dan disaksikan oleh sejumlah staff, PNS  serta panitia bujang dan dara.

Kadisbudparpora Rohil mengharapkan acara yang sama pada masa mendatang  dibuka oleh bupati Rokan Hilir, wakil bupati atau ketua DPRD Rohil. Dikatakan Tarmizi didalam pemilihan bujang dan dara ini diharapkan panitia dapat menilai secara objektif sesuai criteria pemilihan bujang dan dara standart provinsi Riau. Karena menurut Kadisbudparpora ini para pemenang pemilihan bujang dan dara Rohil ini bakal diikut sertakan dalam pemilihan bujang dan dara se provinsi Riau. Hal ini disebut Tarmizi merupakan kegiatan program mempromosikan daerah dan budaya sebagai duta wisata. Dijelaskan tarmizi tentunya yang dinilai postur tubuh, kecerdasan atau intelegensia, tutur bahasa daerah, bahasa indonesia maupun bahasa inggris, penampilan atau pose foto genik, daya pengenalan daerah dan skill.

"Mereka ini merupakan yang sudah terpilih pada tahapan audiensi yang kemudian memasuki babak selanjutnya. Sebelum di nilai para finalis bujang dan dara Rohil ini terlebih dahulu dikarantina,"ujarnya.

Disebutnya, bujang dan dara identik dengan pariwisata. Dikatakan Tarmizi mereka ini  adalah pilihan daerah yang berkontes didalam pengenalan daerah dan kebudayaan Riau maupun Rohiil.

"Pengalaman pada tahun lalu  ketinggian tubuh yang diutamakan selain inteligensia dan wawasan budaya serta ilmu pengetahuan,"kata Tarmizi.

Dijelaskannya bahwa Bujang dan dara Rohil merupakan calon duta Rohil. Oleh sebab itu diharapkan kepada pemenang nantinya dapat mempertahankan budaya melayu yang santun dalam tutur sapa. Dia juga mengharapkan  bujang dan dara dapat menjadi duta yang memperkenalkan tempat-tempat wisata daerah.

Lebih lanjut disebut oleh Tarmizi bahwa para alumni bujang dan dara sudah memiliki wadah yang dikumpulkan didalam Persatuan Majelis Bujang dan Dara. Oleh sebab itu yang mengikuti pemilihan bujang dan dara Rohil jika tidak terpilih menjadi duta Rohil ke provinsi Riau tidak perlu kuatir.  Karena disebutnya ada majelis bujang dan dara. Dijelaskan kadis ini,  jika mejelis bujang dan dara memiliki program yang bagus tentu saja  para bujang dan dara ini bisa di karyakan untuk mempromosikan daerah Rokan Hilir. Hal tersebut bias dilakukan dengan program travel wisata daerah Rohil atau bias juga dengan inisiatif meng- aktifkan radio daerah Rohil lagi.

“Wadah majelis bujang dan dara  bisa mencetuskan travel pariwisata yang  dapat mempromosikan daerah Rokan Hilir,”ujarnya.

Disebut tarmizi, para bujang dan dara tidak hanya sekedar ikut pemilihan saja. Tetapi diharapkan juga mengenal situs peninggalan sejarah di wilayah Rohil, seperti kelenteng tua, tugu perdamaian, asrama polisi, bri, rumah kapiten, gereja katholik, rumah-rumah sejarah yakni rumah dinas bupati, water leiding da sebagainya. Diharapkan mengetahui sejarah daerah Rohil yang dapat mempromosikan daerah Rohil. Lebih lanjut dikatakannya ikon  lima “B” bisa dipromosikan yakni Belacan, Bubu, Buaya, Bono dan Beting. Selain itu juga objek wisata alam seperti pulau jemur, danau laut napangga, jembatan pedamaran, wisata sepanjang pesisir rokan, dan danau janda. Sedangkan budaya seperti khatib mengampai, tolak bala,bakar tongkang, ceng beng, dan deo deo.

"Sekali lagi diharapkan penilaian juri agar objektif dan independen atau jangan didengarkan pembicaraan orang. Mudah-mudahan grand final dapat dihadiri bupati, wabup atau ketua DPRD Rohil. Karena pemilihan ini merupakan penilaian untuk mempromosikan budaya Rohil,"pungkasnya. (andi krc)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar