Kamis, 21 Juni 2012

Mewakili bupati H.Annas Maamun, Setdakab Rohil terima para praja Nindya IPDN melakukan praktek lapangan di lingkungan pemdakab Rohil


BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Sebanyak 100 praja Nindya IPDN kampus regional Rohil dibidang pemerintahan, pembangunan dan pemasyarakatan diserahkan ke pemdakab Rohil untuk mengikuti praktek lapangan di lingkungan satuan kerja pemdakab Rokan Hilir. Namun tentunya juga mengikuti sesuai bidang dimana praja ditempatkan. Demikian diungkap oleh Setdakab Rokan Hilir Drs Wan Amir Firdaus,Msi kepada KABARROHIL ketika ditemui di lantai IV kantor Bupati Rohil jalan merdeka Bagansiapiapi. Kamis (21/6)

Dalam kesempatan ini Setdakab Rohil mengatakan atas nama bupati Rokan Hilir H.Annas Maamun mengucapkan selamat datang kepada para praja yang sekaligus menerima para peserta nindya praja tersebut. Karena disebutnya dalam acara ini bupati H.Annas Maamun tidak dapat menghadirinya karena ada acara di Pekanbaru untuk menerima menteri dalam negeri.

"Insya Allah pada bulan juli juga menerima untuk para praja muda yang melakukan praktek lapangan dimana ditempatkan di kantor kelurahan dan kantor camat,"katanya.

Dijelaskannya, pada hari ini (Kamis 21/6,red) merupakan tahun kedua Praktek Lapangan para praja IPDN kampus regional Rokan Hilir. Hal ini, disebut Wan Amir Firdaus tentunya sudah berpengalaman dan tahun ini akan lebih baik dari tahun kemaren.

"Praktek lapangan para praja Nindya IPDN Rohil hingga Juli dan para praja muda IPDN Rohil dari Juli hingga Agustus,"terang Setdakab Rohil

Disebut Wan Amir, biasanya kegiatan ini merupakan kegiatan terakhir di kampus IPDN Rohil yang setelah itu kembali kekampus IPDN Jatinangor. Tentunya, lanjutnya mengatakan bahwa hal ini merupakan kesematan kepada para praja nindya untuk menempatkan waktu yang singkat agar di pergunakan didalam mempraktekkan teori di lapangan terutama pada sesi administrasi.

"Hampir seluruh ditempatkan disatuan kerja dimana setiap satker ada dua dan tiga praja. Tempatkanlah diri pada kesempatan yang baik ini untuk melakukan silaturahmi dengan birokrat,"kata alumni IPDN ini.

Ditegaskan Setda bahwa laboratorium yang canggih adalah penerapan langsung dilapangan dengan langsung menjalankannya dengan baik. Dia menyarankan kepada para praja IPDN agar dapat merasakan pekerjaan lapangan itu dengan baik. Karena bagaimanapun hebatnya akademis dalam teori tidak akan bagus jika tidak dapat pengalaman dilapangan langsung. Hal ini dijelaskan oleh setda sebagai alumni IPDN yang mengalami dan mempraktekkan dilapangan langsung kariernya dimulai dari eselon V hingga menjadi setda di Rohil. Dikatakan setda hal ini merupakan bentuk pengabdian dan pengalaman di birokrasi setelah teori di IPDN. Oleh sebab itu dikatakan setda agar praja dapat menggunakan waktu tersebut.

Kemudian, Para praja ditempatkan di rumah pegawai sebagai induk semang. "Bersyukur induk semangnya semuanya sebagai kepala satker di lingkungan pemdakab Rohil sehingga mendapatkan ilmu,"kata setda.

Dikatakan Setda, eksperience atau pengalaman diambil yang positifnya. Dikatakannya  dia berpesan pertama,  seluruh satker yang ditempatkan oleh praja dalam praktek lapangan sekiranya dapat memberikan pembinaan yang terbaik. Disebutnya, baik dalam memantau, dan memberikan  pengarahan sehingga jangan sampai ada imej yang tidak bagus di satker tersebut. Dijelaskannya  seperti kedisiplinan pegawai, kerja dan kinerja pegawai serta tata administrasi. Hendaknya disebut setda terus berkelanjutan seterusnya.

"Diharapkan dapat memberikan pembinaan yang baik kepada para praja,"katanya.

Disebut setda, seperti dikatakan bupati H.Annas Maamun para praja dianggap saja sebagai anak, adik, dan anak asuh untuk di didik dengan baik dimana para praja berlatar belakang yang berbeda.

"Saling memahami dan saling mengerti merupakan khasanah budaya kita,"tutur setdakab.

Kemudian itu, kepada adik praja setelah melakukan praktek lapangan ini dan nantinya langsung ke kampus IPDN jatinangor untuk mengakhiri akademik dapat menyelesaikan akademik dengan baik. Diharapkannya setelah tiba di IPDN Jatinangor dapat merupakan sebagai duta Rohil. Ditambahkannya, begitu juga ketika kembali ke daerah masing-masing dan memiliki pengalaman di Rohil agar dapat menceritakan geliat pembangunan daerah Rohil.

"Bagi Rohil sangat berbangga keberadaan IPDN di Rohil karena sebelumnya Rohil yang kurang dikenal akhirnya daerah Rohil jadi dikenal di seantero nusantara ini,"pungkasnya.

Lebih jauh dikatakan Setdakab Rohil ini, selain itu IPDN di Rohil disebut setda juga merupakan motivasi orang tua agar anaknya berlomba untuk ikut masuk IPDN. Hal ini melihat adanya peningkatan daya minat untuk masuk IPDN.

"Kami berharap pada tahun lalu yang mendaftar sebanyak 60 orang yang diterima di IPDN sebanyak 13 orang dan pada tahun ini yang mendaftar sebanyak 90 orang tentunya diharapkan dapat diterima 20 orang,"katanya.

Disebut Setdakab Rohil, SDM di daerah Rokan Hilir di bidang ilmu pemerintahan sangat minim. Oleh sebab itu dengan berdirinya kampus IPDN di Rohil diharapkan pada lima tahun mendatang sudah masuk 100 pamong praja putra asal Rohil untuk menerapkan ilmunya di daerah Rohil. Meskinpun Pamong harus siap ditempatkan dimana saja. Para praja harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan.

"Tunjukkan kepada pegawai kita adalah pamong yang profesional yang tahu tugas, disiplin kerja. Tunjukkan kita beda dan bisa tampil lebih baik lagi. Pamong juga siap apa saja, dimana saja dan kapan saja,"tandasnya. (andi krc)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar