Selasa, 10 Juli 2012

Wabup buka HUT IBI, gelar seminar sehari.


BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL- Hari ulang tahun (HUT) ikatan bidan indonesia (IBI) ke-61 menggelar seminar sehari yang dilaksanakan di gedung serbaguna jalan utama Bagansiapiapi,Selasa (10/7). Seminar sehari aksi nyata bidan dalam mendukung pencapaian MDGs dalam sub tema penatalaksanaan bayi baru lahir dibuka oleh wabup H.Suyatno. Hadir dalam acara ini para Asisten pemkab Rokan Hilir (Rohil), camat Bangko H.Nur Hidayat,SH, anggota DPRD Rohil Drs Hj Suryati, sejumlah kepala dinas, seluruh kepala puskesmas kecamatan, ibu-ibu pkk, ketua IBI Riau Hj Ismawaty. Ketua IBI Rohil Hj Sufiaty Heny dan anggota IBI se Rohil.HUT IBI ditandai dengan pemotongan nasi tumpeng oleh ketua IBI Riau yang kemudian diberikan kepada wabup H.Suyatno.

Panitia pelaksana Hj Nurhasanah dalam sambutannya mengatakan bahwa tanggal 24 juni kemaren IBI berusia 61 tahun. Ditambahkannya kedewasaan IBI dengan upaya melakukan Liberisasi pelayanan kesehatan dalam masa globalisasi ini. Disebutnya terselenggaranya HUT IBI ini dengan melakukan seminar untuk meningkatkan pelayanan dalam mengurangi angka kematian ibu dan anak. Begitu juga, lanjutnya mengatakan agar ada kecintaan para anggota terhadap organisasi IBI. Dikatakannya sebagai Nara sumber pada seminar sehari ini didatangkan nara sumber dari Jakarta, provinsi Riau dan daerah Rohil. Lanjutnya menjelaskan dalam seminar sehari ini di ikuti sebanyak 430 peserta. Ditambahkannya kegiatan lainnya IBI juga melakukan bhakti sosial beberapa waktu lalu.

"Acara hari ini merupakan  acara puncak HUT IBI yang diikuti dengan  pembacaan puisi, hiburan dan seminar,"tuturnya.

Sedangkan ketua IBI Rohil Sufiaty Hemy,Amd,keb dalam sambutannya mengatakan bahwa IBI lahir tanggal 24 juni. Disebutnya, dalam usia 61 berbagai pengalaman yang dilalui dan masih banyak lagi yang dilalui. Dikatakannya masih banyak yang di isi dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Dia menjelaskan bahwa bidan di Rohil yang telah diregistrasi sebanyak 675 orang bidan sedangkan bidan di Riau sebanyak 9366 bidan. Lanjutnya sebanyak 675 itu pula merupakan anggota IBI yang tersebar di setiap ranting di wilayah kabupaten Rokan Hilir.

"Semua anggota IBI konsistensi untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak.  Sukses IBI, sukses bidan, sukses pelayanan kepada masyarakat menuju pencapaian MDGs,"tuturnya.

Dalam kesempatan itu, wabup Suyatno menjelaskan selamat ultah kepada IBI dan yang berulang tahun juga pada hari ini. Sekira tiga orang yang ulang tahun pada hari ini, disebut wabup.

"Saya merenungkan diri setelah mendengar syair ketika dilantunkan lagu mars IBI tadi secara bersama-sama. Bahkan sekaligus disampaikan visi dan misi IBI,"kata wabup.

Didalam mars IBI tersebut ada syair yang mengatakan tugas kita menyerahkan jiwa dan raga tanpa tanda jasa. Hal tersebut disebut wabup menjadi renungan. Bahkan bisa disadari bidan bekerja baik siang dan malam  meluangkan waktu untuk pelayanan kesehatan dan keselamatan masyarakat.

"Kalaulah semua bidan di Rohil seperti dalam syair itu, atau yang bekerja seperti pernah saya lihat di tv dimana seorang bidan melayani masyarakat di Papua yang tak mengenal waktu dan lelah meskinpun jarak tempuh dengan berjalan kaki maka angka kematian ibu dan anak dapat dikurangi. Inilah yang kita harapkan,"kata wabup.

Orang nomor dua di Rohil ini sangat menyambut apresiasi terhadap kekompakan didalam menjalankan organisasi IBI Rohil. Hal ini disebut wabup H.Suyatno dengan banyaknya anggota yang hadir dalam seminar sehari ini. Oleh sebab itu, dikatakan wabup agar menjaga keutuhan persatuan, kesatuan dan kebersamaan ini didalam membangun daerah Rokan Hilir.

"Kita bersatu membangun negeri ini. Kita  berusaha bersama anggota DPRD Rohil mencantumkan program IBI Rohil ke APBD Rohil,"katanya.

Lanjutnya mengatakan kepada bidan agar dapat melayani masyarakat dengan sebaik baiknya. Disebut wabup organisasi yang beranggota cukup banyak ini agar dipertahankan rasa kekompakan, rasa persatuan dan kesatuannya. Selanjutnya wabup ingin didalam menjalankan programnya IBI ikut mengaktifkan kembali program posyandu. Dikatakannya, mengapa angka kematian ibu dan anak terjadi ? hal ini mungkin  salah satu cara mengatasinya dengan meng aktifkan lagi posyandu.

"Kegiatan program yang bagus seperti posyandu perlu digalakkan kembali,"pungkasnya.(andi krc)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar