Rabu, 26 Agustus 2009

Sidang Paripurna DPRD Rohil Dihadiri 27 Anggota


>>Penyampaian nota keuangan dan penyusunan RAPBD Perubahan kab Rohil

BAGANSIAPIAPI,(KABARROHIL)-Sidang paripurna DPRD Rohil tentang penyampaian nota keuangan dan penyusunan rancangan perubahan anggaran pendapatan belanja daerah kabupaten Rokan Hilir tahun 2009 di buka oleh ketua sidang Dedi Humadi, Rabu (26/8) kemaren. Sidang berlangsung terbuka untuk umum di Gedung DPRD Rohil jalan Merdeka Bagansiapiapi tersebut dihadiri sebanyak 27 anggota Dewan Rohil.

"Dalam kesempatan yang berbahagia ini kami menyampaikan selamat menunaikan ibadah puasa, semoga dengan pelaksanaan ibadah puasa dapat memberikan semangat untuk berbuat yang lebih baik lagi terutama didalam membangun Rokan Hilir kedepan,"katanya H.Annas Maamun dalam sambutannya.

Orang nomor satu di Rohil mengatakan bahwa perubahan anggaran dimungkinkan berdasarkan pasal 154 peraturan menteri dalam negeri nomor 13 tahun 2006 tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah yang disempurnakan dengan peraturan menteri dalam negeri nomor 59 tahun 2007 tentangperubahan atas peraturan menteri dalam negeri nomor 13 tahun 2006.

Ia menegaskan dalam peraturan menteri dalam negeri tersebut dinyatakan bahwa perubahan anggaran dapat dilakukan karena beberapa hal antara lain 1. Perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kebijakan umum anggaran, 2.Keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran anggaran antar unit organisasi, antar kegiatan dan antar jenis belanja, 3.Keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun sebelumnya harus digunakan dalam tahun berjalan,4. Keadaan darurat dan 5.Keadaan luar biasa.

Bupati melanjutkan bahwa Perubahan APBD tahun 2009 yang diajukan pemerintah disebabkan perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kebijakan umum anggaran akibat berkurangnya perkiraan pendapatan daerah dan juga karena adanya tambahan selisih silpa pembiayaan darirencana sebelumnya serta masih terdapat kegiatan-kegiatan penting yang belum ter-Akomodir pada APBD 2009.

Kebijakan umum anggaran yang diambil dalam Perubahan APBD Rohil 2009, mengusulkan untuk mematikan program dan kegiatan yang tingkat prioritasnya kecil, melakukan penyesuaian-penyesuaian anggaran dan pelaksanaan program dan kegiatan 2009 baik itu melalui penambahananggaran ataupun pengurangan anggaran serta pemindahan lokasi kegiatan agar dapat terlaksanasesuai dengan yang direncanakan, dan mengusulkan penambahan program dan kegiatan strategis dalam rangka menunjang dan fungsionalisasi program dan kegiatan sebelumnya.

RAPBD perubahan Rohil tahun 2009 dibidang pendapatan lanjutnya mengatakan bahwa berdasarkan perda no 01 tahun 2009 tentang APBD tahun 2009 direncanakan sebesar Rp1.478.386.907.842,-, salah satu sumber pendapatan yang paling besar adalah melalui dana bagi hasil sumber alam pertambangan minyak bumi dan gas bumi yang direncanakan sebesar RP 1.106.655.074.231,-. Namun berkenaan keluarnya Permen keuangan no.50/PMK.07/2009 tanggal 23 Maret 2009 tentang revisi alokasi dana bagi hasil sumber daya alam pertambangan minyak bumi dan gas bumi untuk kab Rohil yang semula Rp1.175.237.804.000 menjadi Rp 634.131.841.000.

"Maka pendapatan dari dana bagi hasil berkurang sebesar Rp472.523.233.231,-,"ujarnya Bupati H.Annas Maamun.

Ia mengatakan pada tahun 2008 masih terdapat sisa tunda penyaluran DBH tahun 2008 akibat fluktuasi harga minyak tahun 2008 sebesar RP387.335.814.898,- dan telah disalurkan dan masuk kas daerah sebesar Rp83.795.767.256,- sehingga masih tersisa sebesar Rp303.540.047.642,-.

"Sehingga diharapkan DBH sisa tunda penyaluran tahun 2008 dapat menutupi ketekoran pendapatan dari dana bagi hasil akibat dari keluar peraturan menteri keuangan nomor 50/PMK.07/2009,katanya.

Ia mengatakan diperlukan komunikasi yang lebih intensif kepemerintah provinsi Riau dan Pemerintah Pusat, sehingga pendapatan yang semula direncanakan sebesar 1.478.386.907.842,- hanya berkurang sebesar 75.607.088.333,- dan menjadi 1.402.779.819.509,- pada APBD Perubahan tahun 2009.

Sedangkan untuk belanja pada APBD 2009 dialokasikan sebesar Rp1.896.531.864.009,- dan untuk APBD Perubahan direncanakan sebesar Rp1.933.859.653.107,- meningkat sebesar Rp 37.327.789.098,- meliputi Belanja Tidak langsung semula dialokasikan sebesar Rp533.404.457.379,- naik menjadi Rp 552.176.457.379.

"Kenaikan ini terjadi karena adanya penyesuaian gaji PNS dan penyesuaian tambahan penghasilan PNS. Begitu pula dengan belanja hibah dan bantuan sosial dan hibah ini meningkat salah satunya adalah dalam rangka pemindahan kantor polres dari ujung tanjung ke Bagansiapiapi serta persiapan pendirian sekolah polisi negara di Kab.Rohil,"katanya.

Sedangkan belanja langsung lanjutnya semula dianggarkan sebesar Rp1.363.127.406.630,- pada APBD 2009 meningkat menjadi Rp1.381.683.195.726,-.

"Apabila dilihat dari struktur rancangan APBD perubahan 2009 ini, maka terjadi defisit anggaran sebesar Rp531.079.833.598,-,"ujarnya.

Sementara itu pembiayaan daerah menurut orang nomor satu di Rohil ini pada penerimaan pembiayaan terjadi pergeseran menjadi Rp1.263.283.041.738,- yang semula dialokasikan sebesar satu triliun seratus miliar rupiah.

"Pengeluaran pembiayaan tidak mengalami perubahan. Dengan demikian terjadi kelebihan pada pembiayaan netto yang dialokasikan untuk membiayai kegiatan lanjutan sebesar Rp 674.355.043.833,- untuk menutupi defisit anggaran,ucapnya.

Menurut Annas kekhawatiran akan menurunnya pendapatan dana DBH tahun 2009 masih dapat diatasi dari sisa lebih tahun 2008 dengan catatan sisa tunda penyaluran dana bagi hasil tahun 2008 disalurkan oleh pemerintah pusat.

Annas mengungkapkan jika penyaluran DBH tahun 2008 tidak disalurkan oleh Pemerintah pusat, Ia bersama tim anggaran eksekutif akan mengendalikan pelaksanaan beberapa program dan kegiatan tahun 2009 agar lebih efisien lagi.

"Jika memang belum prioritas akan kita tunda pelaksanaannya sampai kondisi pendapatan daerah sesuai dengan rencana yang diharapkan,"katanya.

Satu hal yang membuat rasa optimisnya adalah dengan terus menaiknya harga minyak dunia saat ini.

"Dari asumsi APBN perubahan tahun 2009 sebesar 61 US dollar perbarel, saat ini seperti yang kita ketahui bersama sudah berada pada posisi diatas 70 US dollar perbarel,"katanya.

Ia berharap pemerintah pusat segera merevisi alokasi DBH tahun 2009 termasuk alokasi untuk Kabupaten Rokan Hilir. (GUN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar