BAGANBATU,KABARROHIL-Pertemuan
penguatan sektor pemerintah dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS
dan narkoba di gelar di Hotel Bintang Mulia Lantai II baganbatu jalan jenderal
Sudirman baganbatu kecamatan Bagansinembah kab. Rohil, Sabtu (17/12). Acara
tersebut dibuka dan dihadiri Wabup Suyatno.
Tampak hadir Kasat Narkoba polres
Rohil AKP L. Simatupang, Badan Pemberdayaan Perempuan Prov Riau,
Hj.Rosmawati, KPA prov Riau, Agus Libert, Kapolsek Bagansinembah Kompol
R.A.Samosir, Danramil Bagansinembah Kapten H.Sitorus, para dokter, camat Drs
Jasmuddin Rauf dan datuk penghulu se kecamatan bagansinembah. Acara tersebut
dibuka dan dipimpin oleh wabup H.Suyatno. Pada kesempatan itu juga para peserta
berkesimpulan menanda-tangani tujuh perjanjian.
KPA Provinsi Riau, Agus Libert
menegaskan jika berkemungkinan membuat suatu perjanjian dalam pertemuan ini.
Dijelaskannya permasalahan di Indonesia
yang fenomenal yakni hampir 3,1 juta pria membeli sex atau 2,20 persen dari pria
dewasa. Sementara 230 000 wanita merupakan pekerja sex dengan 1,6 juta wanita
menikah dengan pria berisiko tinggi terhadap HIV/AIDS.
“Masalah bocah dua tahun
terjangkit virus Aids/Hiv merupakan starting point bagi Rohil,”tuturnya.
Dilanjutnya mengatakan bahwa 6-7
persen terinfeksi melalui jarum suntik, Ibu menularkan ke bayi melalui asi (air susu ibu), dan sebagainya.
"Kita berharap penanganan
komperehensif terhadap penanganan para pasien terjangkit hiv/aids,"ujarnya
Agus.
Dikatakannya lagi kelompok umur
25 hingga 29 sebesar 206 kasus merupakan kasus tertinggi Hiv/Aids. Disusul
kemudian kelompok umur 20-24 sebanyak 150 kasus. Kemudian berdasarkan pekerjaan
pihak wiraswasta yang tertinggi kasus
Hiv?aids hingga mencapai 151 kasus disusul kemudian pihak pekerja swasta. Diharapkan penanggulangan hiv/aids dan
Narkoba di daerah mencapai dana daerah hingga 70 persen sedangkan 30 persen merupakan
dana pusat dan provinsi.
Sedangkan Kasat Narkoba Polres Rohil,
AKP L.Simatupang menegaskan pada tahun 2015 Rohil harus bebas Aids/HIV dan Narkoba. Dikatakannya melihat
strategis wilayah daerah Rohil maka narkoba dapat masuk dari negara tetangga
melalui pelabuhan-pelabuhan tikus. Disebutnya dinegara negara besar untuk
mengatasi masalah ini telah mempergunakan alat diteksi narkoba.
Dia menerangkan bahwa resiko
pengguna narkoba dapat melakukan tindakan criminal. Disebutnya pecandu narkoba
ini akan mengusahakan dapatnya uang dengan pelbagai cara untuk kemudian berfoya-foya
di daerah lokalisasi. Untuk itulah orang
bisa terjangkit dengan melakukan hubungan sex bebas yang secara tidak langsung
bisa terjangkit virus hiv/aids. Virus mematikan kekebalan tubuh ini sampai saai
ini masih belum ada obatnya. Selanjutnya Dia mengatakan dirinya tidak main-main
menangkap terhadap penyalahgunaan narkoba. Siapapun tanpa pandang bulu ditangkap karena melakukan tindakan
penyalahgunaan narkoba meskinpun seorang oknum aparat polisi.
"Sekarang di LP sudah lima
polisi karena kasus narkoba. Itupun saya tidak puas. Saya akan menangkap terus terhadap
penyalahgunaan narkoba,"ujarnya,
Oleh sebab itu diminta peran
serta para masyarakat dalam memberikan informasi. Disebutnya dari bagian
narkoba Polres Rohil dalam menelusuri ke gembong narkoba dengan pelbagai macam
cara bahkan berpakaian seperti orang gila. Dikatakannya narkoba cenderung masuk ke daerah Bagan sinembah karena masalah harga tinggi di sini.
"Masalah narkoba, ilegal
logging dan judi jangan main-main kata pimpinan kami. Saat ini di Rohil sudah 60
kasus. Saya tidak puas, karena kalau bisa lebih target saya lebih dari 100
kasus,"pungkasnya. (andi krc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar