Minggu, 18 Desember 2011

Kasat Narkoba Polres Rohil AKP L.Simatupang : Jangan main-main terhadap narkoba, Rohil telah 60 kasus


BAGANBATU,KABARROHIL-Pertemuan penguatan sektor pemerintah dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS dan narkoba di gelar di Hotel Bintang Mulia Lantai II baganbatu jalan jenderal Sudirman baganbatu kecamatan Bagansinembah kab. Rohil, Sabtu (17/12). Acara tersebut dibuka dan dihadiri Wabup Suyatno.  Tampak hadir Kasat Narkoba polres  Rohil AKP L. Simatupang, Badan Pemberdayaan Perempuan Prov Riau, Hj.Rosmawati, KPA prov Riau, Agus Libert, Kapolsek Bagansinembah Kompol R.A.Samosir, Danramil Bagansinembah Kapten H.Sitorus, para dokter, camat Drs Jasmuddin Rauf dan datuk penghulu se kecamatan bagansinembah. Acara tersebut dibuka dan dipimpin oleh wabup H.Suyatno. Pada kesempatan itu juga para peserta berkesimpulan menanda-tangani tujuh perjanjian.

KPA Provinsi Riau, Agus Libert menegaskan jika berkemungkinan membuat suatu perjanjian dalam pertemuan ini. Dijelaskannya  permasalahan di Indonesia yang fenomenal yakni hampir 3,1 juta pria membeli sex atau 2,20 persen dari pria dewasa. Sementara 230 000 wanita merupakan pekerja sex dengan 1,6 juta wanita menikah dengan pria berisiko tinggi terhadap HIV/AIDS.

“Masalah bocah dua tahun terjangkit virus Aids/Hiv merupakan starting point bagi Rohil,”tuturnya.

Dilanjutnya mengatakan bahwa 6-7 persen terinfeksi melalui jarum suntik, Ibu menularkan ke bayi melalui asi (air susu ibu), dan sebagainya.

"Kita berharap penanganan komperehensif terhadap penanganan para pasien terjangkit hiv/aids,"ujarnya Agus.

Dikatakannya lagi kelompok umur 25 hingga 29 sebesar 206 kasus merupakan kasus tertinggi Hiv/Aids. Disusul kemudian kelompok umur 20-24 sebanyak 150 kasus. Kemudian berdasarkan pekerjaan pihak wiraswasta yang tertinggi  kasus Hiv?aids hingga mencapai 151 kasus disusul kemudian pihak pekerja  swasta. Diharapkan penanggulangan hiv/aids dan Narkoba di daerah mencapai dana daerah hingga 70 persen sedangkan 30 persen merupakan dana pusat dan provinsi.

Sedangkan Kasat Narkoba Polres Rohil, AKP L.Simatupang menegaskan pada tahun 2015 Rohil harus  bebas Aids/HIV dan Narkoba. Dikatakannya melihat strategis wilayah daerah Rohil maka narkoba dapat masuk dari negara tetangga  melalui pelabuhan-pelabuhan tikus. Disebutnya dinegara negara besar untuk mengatasi masalah ini telah mempergunakan alat diteksi narkoba.

Dia menerangkan bahwa resiko pengguna narkoba dapat melakukan tindakan criminal. Disebutnya pecandu narkoba ini akan mengusahakan dapatnya uang dengan pelbagai cara untuk kemudian berfoya-foya di daerah lokalisasi.  Untuk itulah orang bisa terjangkit dengan melakukan hubungan sex bebas yang secara tidak langsung bisa terjangkit virus hiv/aids. Virus mematikan kekebalan tubuh ini sampai saai ini masih belum ada obatnya. Selanjutnya Dia mengatakan dirinya tidak main-main menangkap terhadap penyalahgunaan narkoba. Siapapun tanpa pandang bulu  ditangkap karena melakukan tindakan penyalahgunaan narkoba meskinpun seorang oknum aparat polisi.

"Sekarang di LP sudah lima polisi karena kasus narkoba. Itupun saya tidak puas.  Saya akan menangkap terus terhadap penyalahgunaan narkoba,"ujarnya,

Oleh sebab itu diminta peran serta para masyarakat dalam memberikan informasi. Disebutnya dari bagian narkoba Polres Rohil dalam menelusuri ke gembong narkoba dengan pelbagai macam cara bahkan berpakaian seperti orang gila.  Dikatakannya narkoba cenderung masuk ke daerah Bagan sinembah karena masalah harga tinggi di sini.

"Masalah narkoba, ilegal logging dan judi jangan main-main kata pimpinan kami. Saat ini di Rohil sudah 60 kasus. Saya tidak puas, karena kalau bisa lebih target saya lebih dari 100 kasus,"pungkasnya. (andi krc)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar