BAGANBATU,KABARROHIL-Pertemuan
penguatan sector pemerintah dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS
dan Narkoba di Bagansinembah Kabupaten Rokan Hilir digelar di lantai II hotel
bintang mulia jalan jendereal Sudirman Baganbatu Bagansinembah, Sabtu (17/12).
Dalam pertemuan itu dihadiri oleh Badan
Pemberdayaan Perempuan Prov Riau, Hj.Rosmawati, KPA prov Riau, Agus Libert,
Kapolsek Bagansinembah Kompol R.A.Samosir, Danramil Bagansinembah Kapten
H.Sitorus, Kasat Narkoba Polres Rohil AKP L.Simatupang, para dokter, camat Bagan Sinembah Drs Jasmuddin Rauf dan datuk penghulu se
kecamatan bagansinembah. Acara tersebut dibuka dan dipimpin oleh wabup
H.Suyatno. Pada kesempatan itu juga para peserta berkesimpulan menanda-tangani
tujuh perjanjian.
Wabup H.Suyatno sangat menyambut
apresiasi atas antusias para peserta dalam pertemuan kali ini. Dia merasa
sangat gembira atas undangan yang diberikan sehingga memadati ruangan pertemuan
di lantai II Htel Bintang Mulia jalan Jenderal Sudirman baganbatu Bagansinebah.
“Saya sangat gembira dan
apresiasi terhadap kehadiran para undangan pada pertemuan ini,”ujarnya.
Dikatakan H.Suyatno selaku ketua
Komisi Penanggulangan Aids (KPA) daerah Rokan Hilir (Rohil) dan ketua Badan
Narkotika Kabupaten (BNK) Rohil menyambut baik atas kerjasama masyarakat, lurah
dan datuk penghulu , camat serta pimpinan perusahaan di daerah Kecamatan
Bagansinembah. Diharapkannya kedepan jika perlu juga akan dipanggil seluruh
pimpinan perusahaan swasta maupun pemerintah agar dapat menyediakan waktu untuk
menggelar sosialisasi penanggulangan HIV/aids dan narkoba kepada karyawannya.
Terutama sekali di kecamatan bagansinembah ini.
“Kata pak camat waria juga banyak
di kecamatan bagansinembah ini,”tutur wabup Suyatno.
Orang nomor dua di Rohil ini
mengharap agar bapak dan ibu dapat juga bekerjasama dalam penanggulangan
menyebarnya virus HIV/AIDS dan narkoba di lingkungannya masing-masing.
“Harapan kami dapat sekiranya
informasi dari bapak dan ibu mengenai situasi dan kondisi terhadap
lingkungannya terutama dalam penyebaran Narkoba. Karena jika di diamkan begitu
saja akan merusak lingkungan. Selaku masyarakat yang mau tak mau bertanggung
jawab terhadap lingkungannya maka kita
harus ikut berperan serta dalam mengatasi dan menekan angka kasus Hiv/Aids dan
penyebaran narkoba di lingkungannya. Jangan segan memberikan informasi kepada
KPA Rohil,’ujar wabup.
Orang nomor satu dalam
penanggulangan aids dan narkoba di Rohil ini menegaskan mulai saat ini masyarakat,
remaja, siswa dan pelajar, pemerintah,
KPA Rohil, BNK Rohil serta tokoh masyarakat maupun tokoh agama harus ikut
berkomitmen dalam mengurangi angka kasus Aids/HIV dan Narkoba di kabupaten
Rokan Hilir ini. Dalam masalah dana anggaran untuk penanggulangan HIV/Aids dan
narkoba ini, disebut Wabup H.Suyatno akan melakukan rapat anggaran kepada
pemerintah Rohil untuk mengusulkan dana anggaran komisi penanggulangan aids
daerah Rohil agar dapat lebih ditingkatkan lagi. Kemudian itu dikatakannya
bahwa dirinya juga sudah memasang “kaki” intelijen di daerah-daerah
kepenghuluan/kelurahan dan SKPD pemerintah daerah untuk mengetahui terhadap
pejabat yang mengkonsumsi Narkoba.
“Saya sudah pasang kaki untuk
mengetahui terhadap pejabat yang mengkonsumsi narkoba. Saya berjanji akan bayar
siapa yang memberikan informasi failed, jelas dan A satu,”pungkasnya.
Hasil pertemuan ini rencana
ditindak lanjuti dengan kesepakatan para peserta ditandai menanda-tangani pertemuan KPA Rohil
ini. Tujuh kesepakatan dan perjanjian yang
dirumuskan dalam pertemuan ini yakni. 1. Pemkab Rohil wajib mengoptimalkan
fungsi yang sudah ada dan menyediakan anggaran di APBD Rohil di setiap tahun.
2.Pemkab Rohil melibatkan pihak-pihak swasta dilingkungan perusahannya. 3.
Sektor swasta melaksanakan program cerdas HIV/AIDS dan Narkoba bagi karyawan
dan masyarakat sekitar bekerjasama dengan instansi, KPA Rohil, LSM Peduli AIDS
dengan memanfaatkan dana CSR perusahaan.
4.Dalam upaya upaya pengembangan program yang berfokus remaja disepakati sector
pendidikansangat perlu dan strategis untuk penanggulangan pencegahan berbasis
sekolah. 5. Dalam pengembangan program sosialisasi kepada organisasi wanita,
PKK, Dharmawanita dan GOW organisasi keagamaan seperti wirid. 6. Perlu
dilaksanakan pertemuan dan 7. Sepakat mengurangi stigma dan deskriminasi
terhadap komunitas berisiko dari berdampak aids (ODHA).
“Kesepakatan ini agar dapat
dilaksanakan semaksimal mungkin,”tandas wabup H.Suyatno. (andi krc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar