Minggu, 18 Desember 2011

Wabup buka pertemuan penguatan sector pemerintah dalam upaya pencegahan dan penanggulangan Hiv/AIDS dan narkoba


BAGANBATU,KABARROHIL-Pertemuan penguatan sector pemerintah dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS dan Narkoba di Bagansinembah Kabupaten Rokan Hilir digelar di lantai II hotel bintang mulia jalan jendereal Sudirman Baganbatu Bagansinembah, Sabtu (17/12). Dalam pertemuan itu dihadiri  oleh Badan Pemberdayaan Perempuan Prov Riau, Hj.Rosmawati, KPA prov Riau, Agus Libert, Kapolsek Bagansinembah Kompol R.A.Samosir, Danramil Bagansinembah Kapten H.Sitorus, Kasat Narkoba Polres Rohil AKP L.Simatupang, para dokter, camat Bagan Sinembah Drs Jasmuddin Rauf dan datuk penghulu se kecamatan bagansinembah. Acara tersebut dibuka dan dipimpin oleh wabup H.Suyatno. Pada kesempatan itu juga para peserta berkesimpulan menanda-tangani tujuh perjanjian.

Wabup H.Suyatno sangat menyambut apresiasi atas antusias para peserta dalam pertemuan kali ini. Dia merasa sangat gembira atas undangan yang diberikan sehingga memadati ruangan pertemuan di lantai II Htel Bintang Mulia jalan Jenderal Sudirman baganbatu Bagansinebah.

“Saya sangat gembira dan apresiasi terhadap kehadiran para undangan pada pertemuan ini,”ujarnya.

Dikatakan H.Suyatno selaku ketua Komisi Penanggulangan Aids (KPA) daerah Rokan Hilir (Rohil) dan ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Rohil menyambut baik atas kerjasama masyarakat, lurah dan datuk penghulu , camat serta pimpinan perusahaan di daerah Kecamatan Bagansinembah. Diharapkannya kedepan jika perlu juga akan dipanggil seluruh pimpinan perusahaan swasta maupun pemerintah agar dapat menyediakan waktu untuk menggelar sosialisasi penanggulangan HIV/aids dan narkoba kepada karyawannya. Terutama sekali di kecamatan bagansinembah ini.

“Kata pak camat waria juga banyak di kecamatan bagansinembah ini,”tutur wabup Suyatno.

Orang nomor dua di Rohil ini mengharap agar bapak dan ibu dapat juga bekerjasama dalam penanggulangan menyebarnya virus HIV/AIDS dan narkoba di lingkungannya masing-masing.

“Harapan kami dapat sekiranya informasi dari bapak dan ibu mengenai situasi dan kondisi terhadap lingkungannya terutama dalam penyebaran Narkoba. Karena jika di diamkan begitu saja akan merusak lingkungan. Selaku masyarakat yang mau tak mau bertanggung jawab terhadap lingkungannya  maka kita harus ikut berperan serta dalam mengatasi dan menekan angka kasus Hiv/Aids dan penyebaran narkoba di lingkungannya. Jangan segan memberikan informasi kepada KPA Rohil,’ujar wabup.

Orang nomor satu dalam penanggulangan aids dan narkoba di Rohil ini menegaskan mulai saat ini masyarakat, remaja, siswa dan pelajar,  pemerintah, KPA Rohil, BNK Rohil serta tokoh masyarakat maupun tokoh agama harus ikut berkomitmen dalam mengurangi angka kasus Aids/HIV dan Narkoba di kabupaten Rokan Hilir ini. Dalam masalah dana anggaran untuk penanggulangan HIV/Aids dan narkoba ini, disebut Wabup H.Suyatno akan melakukan rapat anggaran kepada pemerintah Rohil untuk mengusulkan dana anggaran komisi penanggulangan aids daerah Rohil agar dapat lebih ditingkatkan lagi. Kemudian itu dikatakannya bahwa dirinya juga sudah memasang “kaki” intelijen di daerah-daerah kepenghuluan/kelurahan dan SKPD pemerintah daerah untuk mengetahui terhadap pejabat yang mengkonsumsi Narkoba.

“Saya sudah pasang kaki untuk mengetahui terhadap pejabat yang mengkonsumsi narkoba. Saya berjanji akan bayar siapa yang memberikan informasi failed, jelas dan A satu,”pungkasnya.

Hasil pertemuan ini rencana ditindak lanjuti dengan kesepakatan para peserta  ditandai menanda-tangani pertemuan KPA Rohil ini.  Tujuh kesepakatan dan perjanjian yang dirumuskan dalam pertemuan ini yakni. 1. Pemkab Rohil wajib mengoptimalkan fungsi yang sudah ada dan menyediakan anggaran di APBD Rohil di setiap tahun. 2.Pemkab Rohil melibatkan pihak-pihak swasta dilingkungan perusahannya. 3. Sektor swasta melaksanakan program cerdas HIV/AIDS dan Narkoba bagi karyawan dan masyarakat sekitar bekerjasama dengan instansi, KPA Rohil, LSM Peduli AIDS dengan memanfaatkan dana  CSR perusahaan. 4.Dalam upaya upaya pengembangan program yang berfokus remaja disepakati sector pendidikansangat perlu dan strategis untuk penanggulangan pencegahan berbasis sekolah. 5. Dalam pengembangan program sosialisasi kepada organisasi wanita, PKK, Dharmawanita dan GOW organisasi keagamaan seperti wirid. 6. Perlu dilaksanakan pertemuan dan 7. Sepakat mengurangi stigma dan deskriminasi terhadap komunitas berisiko dari berdampak aids (ODHA).

“Kesepakatan ini agar dapat dilaksanakan semaksimal mungkin,”tandas wabup H.Suyatno. (andi krc)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar