Rabu, 19 Agustus 2009

327 SATYALANCANA KARYA SATYA DIBERIKAN DALAM HUT RI KE-64 DIROHIL


>>Annas: Tujuh Kebijakan Prioritas Presiden Untuk Pemulihan Ekonomi Nasional

BAGANSIAPIAPI,(KABARROHIL)-Sebanyak 327 orang pegawai negeri kabupaten Rokan Hilir diberikan penghargaan satya lancana karya satya yang ditandatangani oleh presiden SBY. Satya lancana karya satya 30 tahun sebanyak 27 orang, sedangkan 20 tahun sebanyak 138 orang dan sebanyak 162 orang satya lancana karya satya 10 tahun. Pemberian penghargaan itu dilaksanakan oleh Bupati Kabupaten Rokan Hilir kepada 27 yang telah mengabdi negara selama 30 tahun. Kemudian oleh Wabup Suyatno kepada yang menerima penghargaan mengabdi selama 20 tahun dan selanjutnya oleh Sekdakab Rohil Ir.H.Asmirin Usman kepada pegawai yang telah mengabdi selama 10 tahun.

Anugerah tanda kehormatan Satyalancana karya satya kepada mereka sebagai penghargaan atas kesetiaan, pengabdian, kejujuran, kecakapan, dan kedisplinannya dalam melaksanakan tuggas sebagai pegawai negeri sipil selama sepuluh tahun atau dua puluh tahun atau tiga puluh tahun lebih secara terus-menerus terhadap Negara Republik Indonesia, sehingga dapat dijadikan teladan bagi setiap pegawai lain. Pemberian penghargaan itu berdasarkan keputusan presiden RI nomor 039/TK/Tahun 2009 tanggal 30 Juli 2009.

Pemberian penghargaan itu dilaksanakan dihalaman kantor Bupati Rohil jalan Merdeka Bagansiapiapi, Senin (17/8) kemaren sebelum melaksanakan acara detik-detik proklamasi kemerdekaan RI di lapangan Koni Bagansiapiapi.

"Peringatan HUT Ri ke-64 tahun ini bertema dengan semangat 17 agustus 1945, kita tingkatkan kedewasaan kehidupan berpolitik dan berdemokrasi serta kita percepat pemulihan ekonomi nasional menuju Indonesia yang bersatu, aman, adil, demokratis dan sejahtera,"ujarnya Bupati Kabupaten Rokan Hilir H.Annas Maamun sebagai pembina upacara saat itu ketika membacakan sambutan Gubri.

Ia menjelaskan bahwa tema ini mengandungfilosofi yang sangat luas, yakni mengajak segenap bangsa untuk senantiasa memperkokoh persatuan dan kesatuan dan meningkatkan etos kerja. Ia menambahkan bahwa konsep ini seharusnya telah terpatri dalam sanubari anak bangsa,sehingga berdampak positif terhadap kemajuan bangsa. Lanjutnya, juga akan bermanfaat luas guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan dan pemerataan kesejahteran.

Kemudian itu mengatakan bahwa tidakperlu ada perbedaan dalam memperkokoh semangat persatuan dan kesatuan bangsa.

"Tentu tidak boleh adanya unsur yang membeda-bedakan agama, suku, daerah dan warna kulit. Tetapi keutamaan yang harus kita perhatikan adalah kobarkan semangat satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa sebagaimana yang diperjuangkan oleh pendahulu kita dan dirangkum didalam Bhinneka Tunggal Ika,"ujarnya Annas.

Orang nomor satu di Rohil ini mengajak para hadirin ikut sama-sama berfikir bagaimana upaya selaku anak bangsa agar bangsa Indonesia kedepan dapat menciptakan rasa adil bagi seluruh rakyat, sehingga akumulasi dari semua itu berujung kepada terwujudnya kesejahteraan dan keadilan bagi segenap rakyat Indonesia.

Ia menegaskan sebagai anak negeri bukanlah menjadi kemunduran didalam pembangunan.

"Sebagai anak negeri dan anak bangsa kita tidak boleh mundur kebelakang namun justru kita harus maju kedepan. Optimisme dan patriotisme kita patrikan terus karena dengan semangat itulah negeri ini dapat kita hantarkan menuju negeri yang maju,"tuturnya orang nomor satu diRohil.

Tambahnya Annas Untuk rasa terima kasih kepada pejuang yang telah berjuang demi kemerdekaan Republik Indonesia maka perlu diisi kemerdekaan itu dengan serius dalam berkarya.

Bupati H.Annas dalam sambutan Gubri tersebut mengajak untuk memperkokoh komitmen melanjutkan pembangunan dengan mengacu kepada tujuh kebijakan prioritas presiden untuk pemulihan ekonomi nasional yakni,1 -Menjaga agar sektoral riel tetap bergerak. 2-Upaya mengurangi pengangguran, 3-Tetap menjaga stabilitas harga inflasi terutama harga bahan pokok,4-Meningkatkan daya beli Masyarakat, 5-Untuk masyarakat miskin mendapatkan proyeksi (Social security net), 6-Menjaga ketersediaan dan distribusi pangan dan energi, 7-Mengupayakanpertumbuhan ekonomi yang sehat.

"Sebesar dan seberat apapun adanya sebuah perjuangan menuju sebuah cita-cita, Insya Allah akan dapat tercapai selagi kita bersatu dan saling bahu-membahu. Sebaliknya, sekecil apapun sebuah cita-cita tidak akan pernah tercapai apabila kita saling bertikai dan saling bercerai-berai,"tandasnya. (Andi WRC)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar