BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Acara
pendidikan politik untuk pemula di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) ditaja oleh kesbang
prov Riau dengan nara sumber dosen fisipol UIR dr Haza Marwan yang juga mantan
ketua KNPI Provinsi Riau. Acara tersebut di gelar di lantai V Hotel Lioan jalan
Mawar Bagansiapiapi, Selasa (20/11/2012). Acara tersebut di buka oleh bupati
H.Aannas Maamun.
Didalam sambutan pendidikan
politik bagi pemula, H. Annas Maamun menyampaikan kehidupan berpolitik berdasarkan
pengalaman dirinya berpolitik. Dia
menegaskan sebelum menjadi bupati dirinya pernah gagal menjadi bupati. Padahal
disaat itu pemilihan oleh DPRD dimana hampir seluruhnya mengatakan siap
mendukung dirinya.
“Secara kalkulasi hitungan
politik waktu itu saya menang,”tuturnya.
Namun kenyataannya terbalik,
karena dirinya kalah dalam pemilihan bupati tersebut. Bahkan ada juga yang menyatakan
mendukung tersebut menegaskan dirinya agar menggugat ke MK. Memang diakuinya, pada
mulanya perasaan dongkol itu ada. Namun karena dirinya melakukan
sholat tahajud dan memikirkannya selama empat hari akhirnya dirinya memutuskan
agar tidak melakukan gugatan ke MK bahkan, lanjutnya mengatakan dirinya
berbaikan dengan lawan politiknya. Selama lima tahun berbaikan
mendukung perkembangan pembangunan daerah ditahun periode berikutnya dirinya ikut
tampil lagi dan akhirnya menang. Bahkan hingga dua periode berjalan,sebutnya. Oleh
sebab itu, orang nomor satu di Rohil ini mengatakan kepada pemula bahwa kegagalan
mencapai tujuan politik jangan terbawa setelah pemilihan usai dalam arti melawan
orang yang menang tersebut. Bahkan harus berteman dengan lawan politik seusai
demokrasi.
"Kita bedemokrasi harus
dengan pemikiran yang bagus dan berfikir cerdas. Coba kita lihat demokrasi di
Amerika setelah Obama terpilih menjadi presiden malah rival politiknya diangkat
menjadi menteri,"katanya.
Oleh sebab itu, disebutnya
kepada pemilih pemula agar jangan terpaku dan percaya dengan janji politik yang
belum pernah diemban oleh calon menjadi seorang pemimpin.
"Politik menjalankan
demokrasi diharapkan diringi oleh calon dengan berjiwa besar. Sehingga jika
kalah dalam pemilu harus berlapang dada. Jangan karena dirinya ditetapkan kalah
masih ngotot hingga gugat ke MK,"katanya.
Disebutnya didalam zaman reformasi
ini semua mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi anggota DPRD, Bupati, Gubernur
dan Presiden berdasarkan UU yang berlaku.
"Siapapun boleh
menjadi anggota DPRD, bupati, gubernur. Namun seharusnya pemilih harus
menimbang yang dipilih itu seorang yang tahu wilayahnya dan berada di
wilayahnya tersebut sehingga setelah menjadi pemimpin sudah mengerti daerahnya
yang perlu di benahi dan dibangun,"katanya.
Ditambahkannya, kepada
pemula didalam memilih pemimpin diharapkan dapat membedakan orang yang tamak,
sombong, kedekut, dan menumpuk harta kekayaan. Pendidikan politik ini perlu bagi
kita semua agar berfikiran cerdas. Karena jangan sampai terpengaruh oleh kata-kata
dibaliho.
“Kadangkala ada baliho
mengatakan “pilihlah yang jujur”. Mana
ada yang jujur sekarang ini? Kalau sedikit tidak jujur ya….. mungkin adalah. Bahkan
ada juga baliho “semua untuk rakyat”. Mana mungkin setelah terpilih
semuanya untuk rakyat, jadi untuk dia mana?,”tutup H.Annas Maamun. (krc
01).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar