BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Komisi
I DPRD Rokan Hilir (Rohil) bakal memanggil panggilan kedua kepada PT Chevron
Pasific Indonesia (PT CPI,red), Purba dan Najwa. Dimana mereka tersebut sudah
dipanggil pertama namun tidak datang dan mengindahkan panggilan pertama untuk
menghadap anggota DPRD Rohil. Demikian ditegaskan oleh H.Rasmali,SH kepada KABARROHIL
ketika ditemui di ruang kerjanya ketua Fraksi Golkar Plus di gedung DPRD Rohil
jalan Merdeka Bagansiapiapi, Senin (10/12/2012).
“Kita telah mengkonfirmasi
dengan humas Chevron melalui telepon namun tidak bias dihubungi,”ujar H.Rasmali
yang juga ketua Fraksi Golkar plus ini.
Anggota DPRD Rohil
memanggil ketiga tersebut dalam rangka untuk mempertanyakan proses kelanjutan
permasalahan mereka. Kartena berdasarkan laporan masyarakat maka kita perlu
mempertanyakan kejelasannya.
Sedangkan untuk Chevron,
lanjut Rasmali tentang permasalahan tanah warga masyarakat yang dipergunakan
oleh PT CPI untuk jalur pipa. Tanah warga masyarakat yang dilalui oleh pipa PT
CPI tersebut di wilayah genteng lima kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan.
Disebut H.Rasmali, kemaren
beberapa bulan lalu PT CPI telah membangun pipa di wilayah warga masyarakat
tersebut bahkan sudah separuh jalan, kemudian ditahan warga masyarakat karena
mengganggu aktifitas warga bahkan ditanah warga masyarakat untuk minta
kejelasannya.
“Karena dengan adanya pipa
tersebut menganggu warga masyarakat karena pipa itu melintang didepan rumah
warga sehingga mengganggu jalan warga,”kata Rasmali.
Karena adanya protes warga
masyarakat tersebut akhirnya anggota DPRD Rohil menuju ke lokasi setempat.
Warga dipanggil, pihak Chevron yang diwakili Salam dari Bangko Camp dan
disaksikan oleh anggota DPRD Rohil komisi I.
Dijelaskan
Rasmali,perjanjian tersebut beberapa bulan lalu diatas kertas dengan intinya
warga memberikan harapan melanjutkan pekerjaan pembangunan pipas sementara
proses di belakang hari yakni seiring pembangunan dan realisasi perjanjian.
Namun kenyataannya, disebut Rasmali hingga saat ini tidak ada kejelasan dari
pihak Chevron untuk melakukan dan melanjutkan perundingan tersebut. Sedangkan,
ditambahkannya warga masyarakat mengharapkan komisi I DPRD Rohil dapat sebagai
mediasi perundingan tersebut.
“Saat ini ada lagi untuk
meluaskan area dari Chevron. Belum selesai permasalahan pertama sudah datang
permasalahan kedua. Diharapkan selesaikan terlebih dahulu masalah kemaren.
Namun dipanggil pertama oleh DPRD Rohil sudah mangkir ,”pungkas Rasmali.
(krc 01).(baca di www.kabarrohil.net)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar