Minggu, 17 Maret 2013

Pendidikan, disiplin waktu membuat diri maju



BAGANSIAPIAPI,KABARROHIL-Orang nomor satu di Pemerintahan kabupaten Rokan Hilir (Rohil), H.Annas Maamun menjelaskan bahwa kata pembangunan berarti ingin melakukan perubahan yang lebih baik. Pada zaman sekarang ini, disebutnya lebih cepat melakukan perubahan yang tiada titik hentinya akan lebih baik. Perubahan yang sama-sama diinginkan yakni perubahan ingin melakukan perubahan yang lebih baik.

"Kita laksanakan ini untuk melakukan perubahan kearah yang lebih baik,"katanya ketika dihubungi KABARROHIL, Sabtu (16/3/2013) akhir pecan kemaren.

Namun demikian ditegaskannya ada juga yang berkoar-koar ingin melakukan perubahan. Kenyataannya, perubahan yang lebih jelek bahkan merusak anak bangsa karena kemajuan zaman terjangkit penyalahgunaan narkoba.

"Ada juga orang berteriak perlu dilakukan perubahan namun yang diteriaki perubahan yang tidak baik. Seperti mengikuti zaman akhirnya terendus penyalahgunaan narkoba,"timpalnya.

Dia mengatakan menurunnya daya belajar akhirnya menurun juga daya serap pendidikan sehingga berpengaruh terhadap mutu pendidikan daerah.

Berdasarkan pengalaman yang dialami oleh dirinya, orang nomor satu di pemerintahan kabupaten Rokan Hilir ini mengatakan pengaturan dan disiplin waktu yang teratur pernah terjadi pada zaman tempo dulu. Dikatakannya, kalau zaman dulu hendak berangkat kesekolah harus terlebih dahulu mengaji. Kemudian pulang dari sekolah umum sholat suhur dan makan siang lalu melanjutkan pergi ke sekolah kutab. Pulang sekolah kutab sebelum maghrib mengaji ke mushalla atau mesjid lalu melakukan sembahyang maghrib dan mengaji lagi sebelum isya. Setelah melaksanakan sholat isya baru pulang kerumah langsung belajar. Satu jam setelah itu, disebutnya barulah  tidur hingga bangun sebelum subuh dilanjutkan melakukan sholat subuh. Kemudian melakukan jogging dan persiapan untuk kesekolah.

"Hal ini kita lakukan setiap hari. Asal kita sungguh sungguh maka pasti berhasil,.Kemudian untuk pendidikan dimulai dari diri sendiri kemudian keluarga selanjutnya barulah kepada keluarga orang lain. Nanti anda memberikan motivasi kepada masyarakat pasti banyak tantangan dan halangan namun jikalau dihadapi dengan sungguh sungguh maka orang tersebut akan berbalik memuji,"pungkas Annas. (Agr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar